THERAPEUTIC OPTIONS (SEETABLE 1; FO

THERAPEUTIC OPTIONS (SEE
TABLE 1; FOR OTHER UNCHANGED
OPTIONS, ALSO REFER TO THE
ORIGINAL STATEMENT [1,2])
Sodium–Glucose Cotransporter 2
Inhibitors
The major change in treatment options
since the publication of the 2012 position
statement has been the availability
of a new class of glucose-lowering drugs,
the sodium–glucose cotransporter 2
(SGLT2) inhibitors (7). These agents reduce
HbA1c by 0.5–1.0% (5.5–11
mmol/mol) versus placebo (7,8).
When compared with most standard
oral agents in head-to-head trials,
they appear to be roughly similarly ef-
ficacious with regard to initial HbA1c
lowering (9–12). Their mechanism of
action involves inhibiting the SGLT2 in
the proximal nephron, thereby reducing
glucose reabsorption and increasing
urinary glucose excretion by up to
80 g/day (13,14). Because this action is
independent of insulin, SGLT2 inhibitors
may be used at any stage of type
2 diabetes, even after insulin secretion
has waned significantly. Additional potential
advantages include modest
weight loss (;2 kg, stabilizing over 6–
12 months) and consistent lowering
of systolic and diastolic blood pressure
in the order of ;2–4/;1–2 mmHg
(7,8,15). Their use is also associated
with reductions in plasma uric acid levels
and albuminuria (16), although the
clinical impact of these changes over
time is unknown.

Results (Indonesian) 1:

PILIHAN TERAPI (LIHATTABEL 1; UNTUK LAIN TIDAK BERUBAHPILIHAN, JUGA MERUJUK KEPADAPERNYATAAN ASAL [1,2])Natrium-glukosa Cotransporter 2InhibitorPerubahan besar dalam pilihan pengobatanSejak publikasi posisi 2012pernyataan telah ketersediaankelas baru obat penurun glukosa,natrium-glukosa cotransporter 2Inhibitor (SGLT2) (7). Agen ini mengurangiHbA1c oleh 0,5-1,0% (5,5-11mmol/mol) versus plasebo (7,8).Bila dibandingkan dengan standar kebanyakanlisan agen dalam head-to-head uji,mereka muncul untuk menjadi kira-kira sama ef-ficacious berkaitan dengan awal HbA1cmenurunkan (9-12). Mekanisme merekatindakan melibatkan menghambat SGLT2 dikoligentes proksimal, dengan demikian mengurangireabsorpsi glukosa dan meningkatkanekskresi urin glukosa oleh hingga80 g/hari (13,14). Karena tindakan iniindependen dari insulin, SGLT2 inhibitordapat digunakan pada tahap apapun jenis2 diabetes, bahkan setelah sekresi insulintelah berkurang secara signifikan. Potensi tambahankeuntungan meliputi sederhanaberat badan (; 2 kg, menstabilkan lebih dari 6-12 bulan) dan menurunkan konsistentekanan darah sistolik dan diastoliksesuai; 2-4 /; 1 – 2 mmHg(7,8,15). penggunaannya ini juga terkaitdengan penurunan kadar asam uratdan albuminuria (16), meskipunklinis dampak perubahan ataswaktu tidak diketahui.

Results (Indonesian) 2:

PILIHAN THERAPEUTIC (SEE
TABLE 1; UNTUK berubah LAIN
PILIHAN, juga mengacu pada
PERNYATAAN ORIGINAL [1,2])
Sodium-glukosa Cotransporter 2
Inhibitors
Perubahan besar dalam pilihan pengobatan
sejak publikasi 2012 posisi
pernyataan telah ketersediaan
dari kelas baru obat penurun glukosa,
yang cotransporter natrium-glukosa 2
(SGLT2) inhibitor (7). Agen ini mengurangi
HbA1c oleh 0,5-1,0% (5,5-11
mmol / mol) dibandingkan dengan plasebo (7,8).
Bila dibandingkan dengan kebanyakan standar
obat oral dalam uji kepala-to-head,
mereka tampak kasar sama ef-
ficacious dengan Berkenaan dengan HbA1c awal
menurunkan (12/9). Mekanisme mereka
tindakan melibatkan menghambat SGLT2 di
nefron proksimal, sehingga mengurangi
reabsorpsi glukosa dan meningkatkan
ekskresi glukosa urin hingga
80 g / hari (13,14). Karena tindakan ini adalah
independen dari insulin, inhibitor SGLT2
dapat digunakan pada setiap tahap tipe
2 diabetes, bahkan setelah sekresi insulin
telah berkurang secara signifikan. Potensi tambahan
keuntungan termasuk sederhana
penurunan berat badan (; 2 kg, menstabilkan lebih 6-
12 bulan) dan konsisten menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik
di urutan; 2-4 /; 1-2 mmHg
(7,8,15). Penggunaannya juga berhubungan
dengan penurunan plasma kadar asam urat
dan albuminuria (16), meskipun
dampak klinis dari perubahan ini lebih
waktu tidak diketahui.