Nandoona comes from Dawari in North

Nandoona comes from Dawari in North Waziristan. She spent three days, and two nights walking after the Pakistan Army started its aerial bombardments. When she started out–without her husband who stayed behind–she had six children. By the time she arrived in Bannu, she only had four children left. She lost one boy, and one girl, on her way. Two days later, she heard that her husband might be dead. - See more at: http://www.tanqeed.org/2014/07/video-one-boy-one-girl-voices-from-north-waziristan/#sthash.s04LglEW.dpuf

Results (Indonesian) 1:

Nandoona berasal dari Dawari di Waziristan Utara. Dia menghabiskan waktu tiga hari, dan dua malam berjalan setelah Angkatan Darat Pakistan mulai dengan bombardments udara. Ketika ia mulai-tanpa suaminya yang tinggal di belakang-dia memiliki enam anak. Pada saat ia tiba di tapal batas Bannu, ia hanya memiliki empat anak kiri. Ia kehilangan satu laki-laki, dan seorang gadis, dalam perjalanan. Dua hari kemudian, ia mendengar bahwa suaminya mungkin mati. -Lihat lebih lanjut di: http://www.tanqeed.org/2014/07/video-one-boy-one-girl-voices-from-north-waziristan/ #sthash.s04LglEW.dpuf

Results (Indonesian) 2:

Nandoona berasal dari Dawari di Waziristan Utara. Dia menghabiskan tiga hari, dan dua malam berjalan setelah militer Pakistan memulai pemboman udara nya. Ketika dia mulai keluar-tanpa suaminya yang tinggal di belakang-dia memiliki enam anak. Pada saat ia tiba di Bannu, ia hanya memiliki empat anak yang tersisa. Dia kehilangan satu anak laki-laki, dan satu perempuan, dalam perjalanan. Dua hari kemudian, dia mendengar bahwa suaminya mungkin mati. - Lihat lebih lanjut di: