Figure 10.3 Drop in Self-Esteem wit

Figure 10.3 Drop in Self-Esteem with Number of Life Changes for Adoles-cent Girls.
Source: R. G. Simmons & D. A. Blyth. (1987). Moving into adolescence. New York: Aldine de Grnyter.


0 1 2 3-4
Number of life transitions
the means to combine aspects of the old self with newly developing ones to form a more complex whole.
The Multifaceted Self: I, Me, and the Agent
As thought becomes more abstract, it turns inward for a glance at the self. When this happens, adolescents discover that they are both an "I" and a "me." The I is the part of the self that organizes experiences: the self who knows. The Me is what is observed: the self who is known (James, 1963). A 13 year old girl might see herself as moderately popular, a talented writer, and a good student. She also is aware of a part of herself that is more than any of these; it is the part that is aware of who she is. These two aspects of the self reflect adolescents' most central experience of selfhood: feelings of uniqueness and continuity. The observed self- the Me—gives a sense of uniqueness; the observing self—the I--contributcs fedi igs of continuity.
Identity describes yet another aspect of the self: the self as agent (Blasi, 1988). Adolescents experience this side of the self when making choices that reflect their interests, abilities, and values. The need to formulate a self that includes who they have been as well as who they hope to become forces adolescents to discover what is important to them—the things they like, believe in, arc good at, and want to do in life.

Results (Indonesian) 2:

Gambar 10.3 Anjloknya Harga Diri dengan Jumlah Hidup Perubahan untuk Adoles sen Girls.
Sumber: RG Simmons & DA Blyth. (1987). Beranjak ke masa remaja. New York:. Aldine de Grnyter 0 1 3-4 Februari Jumlah kehidupan transisi sarana untuk menggabungkan aspek dari diri lama dengan yang baru berkembang untuk membentuk keseluruhan yang lebih kompleks. The multifaset sendiri: Saya, Me, dan Agen Sebagai pemikiran menjadi lebih abstrak, ternyata ke dalam untuk melirik diri. Ketika ini terjadi, remaja menemukan bahwa mereka berdua merupakan "Aku" dan "saya." Saya adalah bagian dari diri yang mengatur pengalaman: diri yang tahu. Me adalah apa yang diamati: diri yang dikenal (James, 1963). Seorang gadis berusia 13 tahun mungkin melihat dirinya sebagai cukup populer, seorang penulis berbakat, dan murid yang baik. Dia juga menyadari bagian dari dirinya yang lebih dari semua ini; itu adalah bagian yang menyadari siapa dia. Kedua aspek diri mencerminkan pengalaman yang paling sentral remaja 'kedirian: perasaan keunikan dan kontinuitas. Diamati diri Me-memberikan rasa keunikan; . diri saya mengamati - contributcs igs fedi kontinuitas Identitas menjelaskan aspek lain dari diri: diri sebagai agen (Blasi, 1988). Remaja mengalami sisi diri ketika membuat pilihan yang mencerminkan kepentingan mereka, kemampuan, dan nilai-nilai. Kebutuhan untuk merumuskan diri yang mencakup yang mereka telah serta yang mereka berharap untuk menjadi pasukan remaja untuk menemukan apa yang penting bagi mereka-hal yang mereka sukai, percaya, busur yang baik di, dan ingin lakukan dalam hidup.