Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Pilar kedua adalah keadilan; Semua masalah ini diselesaikan dengan pikiran terbuka dan tanpa tekanan atau tidak menyukai orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Pilar ketiga kepedulian; musyawarah dan konsensus, esensi dari custom, menghasilkan sikap yang peduli dan baik memperhatikan masalah rekan pelaku atau korban. Pilar keempat adalah menghormati; praktek tradisional ini mengakomodasi semse penghargaan bagi pemimpin masyarakat, mediator yang informal melakukan sesi. Kelima tiang adalah kewarganegaraan; kepatuhan terhadap pemimpin yang sangat dihargai sebagai berpengetahuan, adil, dan taat hukum. Kondisi ini dicerminkan oleh masyarakat harmonis. Tiang keenam adalah tanggung jawab; vonis adil diambil oleh pemimpin mendorong orang lain untuk menjadi bertanggung jawab dan disiplin dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa "tepungtawar" adalah satu kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai universal dan manusia. Praktek semacam ini membentuk arti sebenarnya dari masyarakat, menyatakan bahwa ada pendidikan karakter di kearifan lokal.
Being translated, please wait..
