ulcer formation, whereby ulcer bord

ulcer formation, whereby ulcer borders are dusky-red or purple, irregular and raised, un- dermined, boggy with perforations that drain pus (Fig. 7-2). The base of the ulcer is purulent with hemorrhagic exudate, partially covered by necrotic eschar (Fig. 7-3), with or without gran- ulation tissue. Pustules both at the advancing border and in the ulcer base; a halo of erythema spreads centrifugally at the advancing edge of the ulcer (Fig. 7-3). Chronic: lesions may slowly progress, grazing over large areas of the body and exhibiting massive granulation within the ulcer from the outset (Fig. 7-4) and crusting and even hyperkeratosis on the margins (Fig. 7-5). Lesions are usually solitary but may be multiple and form clusters that coalesce. Most common sites: lower extremities (Figs. 7-2 and 7-5) > buttocks > abdomen (Fig. 7-3) > face (Fig. 7-4). Healing of ulcers results in thin atrophic crib- riform scars. Bullous: blisters from the outset, often hemorrhagic, followed by ulceration. Mucous Membranes. Rarely, aphthous stomati- tis–like lesions; massive ulceration of oral mu- cosa and conjunctivae.
General Examination
Patient may appear ill.

Results (Indonesian) 1:

ulkus formasi, dimana perbatasan ulkus berkabut merah atau ungu, tidak teratur dan mengangkat, un-dermined, counter Berawa dengan perforasi yang mengalirkan nanah (Fig. 7-2). Dasar ulkus bernanah dengan eksudat hemoragik, sebagian tertutup oleh nekrotik eschar (gambar 7-3), dengan atau tanpa gran-ulation jaringan. Pustula di perbatasan maju maupun di basis ulkus; lingkaran eritema menyebar centrifugally di tepi maju ulkus (gambar 7-3). Kronis: lesi dapat perlahan-lahan maju, merumput atas areal yang luas tubuh dan menunjukkan besar granulasi dalam ulkus dari awal (gambar 7-4) dan hyperkeratosis crusting dan bahkan pada marjin (gambar 7-5). Lesi biasanya soliter tetapi mungkin menjadi beberapa dan membentuk kelompok yang menyatu. Situs yang paling umum: menurunkan ekstremitas (rajah -rajah 7-2 dan 7-5) > pantat > perut (gambar 7-3) > wajah (gambar 7-4). Penyembuhan ulkus hasil di atrophic Dipan tipis-riform bekas. Bullous: blister dari awal, sering hemoragik, diikuti oleh ulserasi. Selaput lendir. Jarang, aphthous stomati-tis-seperti lesi; besar-besaran ulserasi mu-cosa lisan dan conjunctivae.Pemeriksaan umumPasien mungkin tampak sakit.

Results (Indonesian) 2:

pembentukan ulkus, dimana batas maag yang gelap-merah atau ungu, tidak teratur dan dibesarkan, un- dermined, berawa dengan perforasi yang mengalirkan nanah (Gbr. 7-2). Dasar ulkus adalah purulen dengan hemoragik eksudat, sebagian tertutup oleh eschar nekrotik (Gbr. 7-3), dengan atau tanpa jaringan modulasi gran-. Pustula baik di perbatasan maju dan di dasar ulkus; halo eritema menyebar secara sentrifugal di tepi memajukan dari ulkus (Gbr. 7-3). Kronis: lesi mungkin lambat berkembang, merumput di daerah yang luas dari tubuh dan menunjukkan granulasi besar dalam ulkus dari awal (Gambar 7-4.) Dan pengerasan kulit dan bahkan hiperkeratosis pada margin (Gambar 7-5.). Lesi biasanya soliter tetapi mungkin ganda dan bentuk cluster yang menyatu. Situs yang paling umum: ekstremitas bawah (. Gambar 7-2 dan 7-5)> pantat> perut (. Gambar 7-3)> wajah (. Gambar 7-4). Penyembuhan hasil borok di tipis atrofi bekas luka riform crib-. Bulosa: lecet dari awal, sering hemoragik, diikuti oleh ulserasi. Membran mukosa. Jarang, aphthous stomati- lesi tis seperti; ulserasi besar cosa mukosa mulut dan konjungtiva.
Umum Pemeriksaan
Pasien mungkin muncul sakit.