Despite lean thinking being a broad

Despite lean thinking being a broadly accepted approach, there is still some confusion within present terminology regarding ‘lean’ and its issues. This paper presents the results of a research survey carried out within 72 medium and large-sized Slovenian manufacturing companies. The sample selection criteria adopted, together with the research items investigated, ensured a generic framework for our research. Eight crucial areas were identified based on a synthesis of ‘lean’ literature for assessing and measuring the degree of lean implementation within existing manufacturing systems: value concept and customers, value stream mapping (VSM), pull/kanban and flow, waste elimination, productive maintenance, just-in-time (JIT), employee involvement and the development of excellent suppliers (lean suppliers). Variables were constructed within these areas using Likert scales, and statistical validity and reliability analyses. For example, when measuring the developments of excellent suppliers the focus should be on three variables: on time deliveries, supplier relationships, and a skilled and loyal supplier. The results show that the developed variables can be important both for understanding ‘lean’ and measuring the degree of lean implementation within existing manufacturing systems.

Results (Indonesian) 1:

Meskipun ramping berpikir menjadi pendekatan secara luas diterima, masih ada beberapa kebingungan dalam terminologi sekarang mengenai 'ramping' dan isu-isu yang. Makalah ini menyajikan hasil survei riset yang dilakukan dalam 72 menengah dan berukuran besar perusahaan manufaktur Slovenia. Kriteria seleksi sampel diadopsi, bersama dengan barang-barang penelitian yang diselidiki, memastikan kerangka generik untuk penelitian kami. Delapan bidang penting telah diidentifikasi berdasarkan sintesis 'ramping' sastra untuk menilai dan mengukur tingkat lean implementasi dalam sistem manufaktur yang ada: konsep value dan pelanggan, sungai nilai pemetaan (VSM), tarik kanban dan aliran, sampah penghapusan, pemeliharaan produktif, just-in-time (JIT), keterlibatan karyawan dan pengembangan baik supplier (pemasok ramping). Variabel dibangun dalam kawasan menggunakan Skala Likert, dan validitas statistik dan analisis keandalan. Sebagai contoh, ketika mengukur perkembangan hebat pemasok, fokus harus pada tiga variabel: pada waktu pengiriman, pemasok hubungan dan pemasok terampil dan setia. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel dikembangkan dapat penting baik untuk memahami 'ramping' dan mengukur tingkat lean implementasi dalam sistem manufaktur yang ada.

Results (Indonesian) 2:

Meskipun lean thinking menjadi pendekatan diterima secara luas, masih ada beberapa kebingungan dalam terminologi ini mengenai 'ramping' dan isu-isu tersebut. Makalah ini menyajikan hasil survei riset yang dilakukan dalam waktu 72 perusahaan manufaktur Slovenia menengah dan berukuran besar. Kriteria pemilihan sampel diadopsi, bersama-sama dengan item penelitian diselidiki, memastikan kerangka umum untuk penelitian kami. Delapan daerah penting diidentifikasi berdasarkan pada sintesis sastra 'ramping' untuk menilai dan mengukur tingkat implementasi lean dalam sistem manufaktur yang ada: konsep nilai dan pelanggan, value stream mapping (VSM), tarik / kanban dan aliran, penghapusan limbah, produktif pemeliharaan, just-in-time (JIT), keterlibatan karyawan dan pengembangan pemasok sangat baik (pemasok lean). Variabel yang dibangun dalam daerah ini menggunakan skala Likert, dan validitas statistik dan reliabilitas analisis. Misalnya, ketika mengukur perkembangan dari pemasok baik harus fokus pada tiga variabel: pengiriman tepat waktu, hubungan pemasok, dan pemasok yang terampil dan setia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang dikembangkan dapat menjadi penting baik untuk memahami 'ramping' dan mengukur tingkat implementasi lean dalam sistem manufaktur yang ada.