If compositions of the microbial as

If compositions of the microbial assemblages in both mat and nonmat soils are approximately the same and if both of these techniques accurately measured microbial biomass,we would expect the CF:NI ratios in mat and nonmat soils to be approximately the same. This was not the case; these ratios were significantly greater in mat soils through out the study (Fig. 2C). In addition, if one compares the seasonal patterns of CF (Fig. 2A) with NM (Fig. 2B), one must conclude that either there are wide seasonal shifts in the composition of the microbial assemblages or that these two tech-niques are measuring different N and C pools.

Results (Indonesian) 1:

jika komposisi kumpulan mikroba baik dalam tikar dan tanah nonmat yang kurang lebih sama dan jika kedua teknik ini diukur secara akurat biomassa mikroba, kita akan mengharapkan cf tersebut: n i rasio di tikar dan tanah nonmat menjadi kurang lebih sama. ini tidak terjadi, rasio ini secara signifikan lebih besar pada tanah tikar di seluruh studi (gbr. 2c). di samping itu,jika kita membandingkan pola musiman cf (gbr. 2a) dengan nm (gbr. 2b), kita harus menyimpulkan bahwa baik ada pergeseran musiman luas dalam komposisi kumpulan mikroba atau bahwa kedua teknik-teknik mengukur berbeda n dan c kolam renang.

Results (Indonesian) 2:

Jika komposisi assemblages mikroba dalam tikar dan nonmat tanah yang kurang lebih sama dan jika kedua teknik ini secara akurat mengukur mikroba biomassa, kita berharap rasio CF:NI dalam tikar dan nonmat tanah harus kira-kira sama. Itu bukan kasus; rasio yang secara signifikan lebih besar dalam mat tanah melalui studi (Fig. 2 c). Sebagai tambahan Jika kita membandingkan pola musiman CF (Fig. 2A) dengan NM (Fig. 2B), salah satu harus menyimpulkan bahwa ada lebar musiman pergeseran dalam komposisi assemblages mikroba atau bahwa dua niques-tech ini mengukur kolam renang N dan C yang berbeda.