of boars. These fall under several

of boars. These fall under several headings. The first is that boars are
more aggressive than castrates or gilts. Because of this they tend to fight
more, especially when mixed with unfamiliar animals as can often
happen when batches of pigs are made up from separate rearing pens
prior to being sent to slaughter. On average, carcasses from boars
always show higher levels of skin blemish caused by fighting during
this preslaughter period. This is illustrated in Table 6.12.

Results (Indonesian) 1:

dari babi. Ini jatuh di bawah beberapa judul. Yang pertama adalah bahwa babilebih agresif daripada mengebiri atau Gilt. Karena mereka cenderung untuk berkelahilebih, terutama bila dicampur dengan hewan asing sebagai bisa seringterjadi ketika batch babi terdiri dari pena pemeliharaan terpisahsebelum dikirim ke pembantaian. Pada rata-rata, karkas dari babiselalu menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari noda kulit yang disebabkan oleh selamaperiode ini preslaughter. Ini digambarkan dalam tabel 6.12.

Results (Indonesian) 2:

dari babi. Ini jatuh di bawah beberapa judul. Yang pertama adalah bahwa babi yang
lebih agresif dari mengebiri atau gilt. Karena mereka cenderung untuk melawan
lebih, terutama bila dicampur dengan hewan asing sering dapat
terjadi ketika batch babi terdiri dari pena pemeliharaan terpisah
sebelum dikirim ke pembantaian. Rata-rata, bangkai dari babi hutan
selalu menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari noda kulit yang disebabkan oleh pertempuran selama
periode preslaughter ini. Hal ini digambarkan pada Tabel 6.12.