Wildfires can impact atmospheric co

Wildfires can impact atmospheric conditions at various spatial and temporal scales through emissions of gases, particles, water, and heat. Fire emission components (Table 1) with significant atmospheric effects include CO2 (about 71% of mass), and organic and element or black carbon accounting for about 0.24% and 0.02%, respectively. Organic carbon and black carbon are carbonaceous aerosols that scatter and absorb atmospheric radiation, respectively. The percentage of a component varies considerably from one burn case to another. For example, CO2 reported by Urbanski et al. (2008) accounts for 87–92% of total carbon burned. Smoke particles can directly affect atmospheric radiative transfer through scattering and absorbing radiation (mainly short-wave radiation) and indirectly through changing cloud properties with smoke particles acting as cloud condensation nuclei (CCN)

Results (Indonesian) 1:

Kebakaran hutan dapat mempengaruhi kondisi atmosfer pada berbagai skala ruang dan waktu melalui emisi gas, partikel, air dan panas. Api emisi komponen (Tabel 1) dengan efek atmosfer yang signifikan termasuk CO2 (sekitar 71% massa), dan organik dan elemen atau hitam karbon akuntansi untuk sekitar 0.24% dan 0.02%, masing-masing. Karbon organik dan karbon hitam mengimbuhkan aerosol yang bubar dan menyerap atmosfer radiasi, masing-masing. Persentase komponen bervariasi dari kasus terbakar satu sama lain. Sebagai contoh, CO2 dilaporkan oleh Urbanski et al. (2008) menyumbang 87-92% dari total karbon dibakar. Asap partikel secara langsung dapat mempengaruhi atmosfer radiasi transfer melalui hamburan dan menyerap radiasi (terutama gelombang pendek radiasi) dan secara tidak langsung melalui perubahan sifat awan dengan partikel asap yang bertindak sebagai awan kondensasi inti (KKN)

Results (Indonesian) 2:

Kebakaran dapat mempengaruhi kondisi atmosfer di berbagai skala spasial dan temporal melalui emisi gas, partikel, air, dan panas. Komponen emisi Kebakaran (Tabel 1) dengan efek atmosfer yang signifikan antara CO2 (sekitar 71% dari massa), dan organik dan unsur atau penghitungan karbon hitam sekitar 0,24% dan 0,02%, masing-masing. Karbon organik dan karbon hitam aerosol karbon yang tersebar dan menyerap radiasi atmosfer, masing-masing. Persentase komponen bervariasi dari satu kasus luka bakar yang lain. Sebagai contoh, CO2 dilaporkan oleh Urbanski et al. (2008) menyumbang 87-92% dari total karbon terbakar. Partikel asap dapat secara langsung mempengaruhi transfer radiasi atmosfer melalui hamburan dan menyerap radiasi (terutama radiasi gelombang pendek) dan secara tidak langsung melalui perubahan sifat awan dengan partikel asap bertindak sebagai inti kondensasi awan (CCN)