Many bonds are callable to give the

Many bonds are callable to give the issuer the option of calling the bond in and refunding (reissuing) the bond if interest rates decline. Bonds issued in a high interest rate environment will have the call feature. Interest rates must decline enough to offset the cost of floating a new issue. The disadvantage to the investor is that the investor will not receive that long stream of constant income that the bondholder would have received with a noncallable bond. In return, the yields on callable bonds are usually slightly higher than 10 the yields on noncallable bonds of equivalent risk. When the bond is called, the investor receives the call price (an amount greater than par value). The bond valuation calculation should include the call price rather than the par value as the final amount received; also, only the cash flows until the first call should be discounted. The result is that the investor should be looking at yield to first call, not yield to maturity, for callable bonds.

Results (Indonesian) 1:

Banyak obligasi callable memberikan penerbit pilihan untuk memanggil ikatan di dan pengembalian (dirancangkan) Obligasi jika suku bunga menurun. Obligasi yang diterbitkan dalam lingkungan tingkat bunga yang tinggi akan memiliki fitur panggilan. Bunga harus menolak cukup untuk mengimbangi biaya mengambang masalah baru. Kerugian kepada investor adalah bahwa investor tidak akan menerima aliran pendapatan konstan yang Pemegang Obligasi akan menerima dengan ikatan yang noncallable yang panjang. Sebagai imbalannya, imbal hasil Obligasi callable biasanya sedikit lebih tinggi dari 10 imbal hasil Obligasi noncallable setara risiko. Ketika Obligasi disebut, investor menerima panggilan harga (jumlah lebih besar dari nilai nominal). Perhitungan penilaian Obligasi harus mencakup harga panggilan daripada nilai nominal sebagai jumlah akhir menerima; juga, hanya uang tunai mengalir sampai panggilan pertama harus diskon. Hasilnya adalah bahwa investor harus melihat hasil untuk panggilan pertama, tidak tunduk kepada kedewasaan, untuk callable obligasi.

Results (Indonesian) 2:

Banyak obligasi yang callable untuk memberikan penerbit pilihan untuk menelepon obligasi dan pendanaan (penerbitan kembali) obligasi jika suku bunga menurun. Obligasi yang diterbitkan di lingkungan suku bunga yang tinggi akan memiliki fitur panggilan. Suku bunga harus turun cukup untuk mengimbangi biaya mengambang masalah baru. Kerugian untuk investor adalah bahwa investor tidak akan menerima bahwa aliran panjang pendapatan konstan yang pemegang obligasi akan menerima dengan ikatan noncallable. Sebagai imbalannya, imbal hasil obligasi callable biasanya sedikit lebih tinggi dari 10 imbal hasil obligasi noncallable risiko setara. Ketika obligasi disebut, investor menerima harga panggilan (jumlah yang lebih besar dari nilai nominal). Perhitungan valuasi obligasi harus mencakup harga panggilan daripada nilai nominal sebagai jumlah akhir yang diterima; juga, hanya arus kas sampai panggilan pertama harus didiskontokan. Hasilnya adalah bahwa investor harus melihat hasil untuk panggilan pertama, tidak menghasilkan hingga jatuh tempo, obligasi callable.