Consider the document you are readi

Consider the document you are reading now— my dissertation. When my father
i
wrote his dissertation, he literally wrote it out by hand. He then would type up
drafts on a manual typewriter, banging away at the keys, typing and retyping until
things were pretty much as he wanted them. His notes were on paper, copied out
by hand from books borrowed and often used in the library. If he wanted to talk
with someone, he would make an appointment and meet them somewhere. If he
wanted to get in touch with someone farther away, he would write or type out a
letter and mail it to them, and they would respond in the same way. When I talk
about my dissertation with my parents, they recall not so much the content of his
dissertation as the many particulars about the circumstances under which it was
written, including the pride of owning a typewriter, the tedium of the actual typing,
and the many times-my mother was dragged out of bed at 2 A.M. to listen to a new
idea my father needed to discuss with someone.

Results (Indonesian) 1:

Mempertimbangkan dokumen yang Anda baca sekarang — disertasi saya. Ketika ayahkusayamenulis disertasi, ia benar-benar menulis itu dengan tangan. Ia kemudian akan mengetikkonsep pada mesin ketik manual, memukul-mukul diri pada tombol, mengetik dan retyping sampaihal-hal yang cukup banyak seperti dia menginginkannya. Catatannya adalah di atas kertas, menyalindengan tangan dari buku-buku yang dipinjam dan sering digunakan di Perpustakaan. Jika ia ingin berbicaradengan seseorang, dia akan membuat janji dan bertemu mereka di suatu tempat. Jika iaingin menghubungi seseorang lebih jauh, ia akan menulis atau ketikSurat dan mengirimkannya kepada mereka, dan mereka akan merespon dengan cara yang sama. Ketika saya berbicaratentang disertasi saya dengan orang tua saya, mereka ingat tidak begitu banyak konten nyadisertasi sebagai banyak keterangan tentang keadaan di mana itutertulis, termasuk kebanggaan memiliki mesin tik, kebosanan dari mengetik aktual,dan banyak kali saya ibu diseret dari tempat tidur pukul 2 untuk mendengarkan baruide ayah saya diperlukan untuk mendiskusikan dengan seseorang.

Results (Indonesian) 2:

Pertimbangkan dokumen Anda membaca sekarang-disertasi saya. Ketika ayah saya
saya
menulis disertasinya, ia benar-benar menulis itu dengan tangan. Dia kemudian akan mengetik
draft pada mesin tik manual, memukul-mukul diri pada tombol, mengetik dan mengetik ulang sampai
hal-hal yang cukup banyak karena ia ingin mereka. Catatannya yang di atas kertas, disalin
dengan tangan dari buku yang dipinjam dan sering digunakan di perpustakaan. Jika ia ingin berbicara
dengan seseorang, ia akan membuat janji dan bertemu mereka di suatu tempat. Jika dia
ingin berhubungan dengan seseorang lebih jauh, ia akan menulis atau mengetik sebuah
surat dan mengirimkannya kepada mereka, dan mereka akan menanggapi dengan cara yang sama. Ketika saya berbicara
tentang disertasi saya dengan orang tua saya, mereka ingat tidak begitu banyak isi nya
disertasi sebagai banyak keterangan tentang keadaan di mana itu
ditulis, termasuk kebanggaan memiliki mesin tik, rasa bosan mengetik yang sebenarnya,
dan berkali-kali-ibu diseret keluar dari tempat tidur pukul 2 pagi untuk mendengarkan baru
ide ayah saya perlu membicarakan dengan seseorang.