The Taliban destroyed the Buddhist

The Taliban destroyed the Buddhist statues and stupas where we played, which had been there for
thousands of years and were a part of our history from the time of the Kushan kings. They believed
any statue or painting was haram, sinful and therefore prohibited. One black day they even dynamited
the face of the Jehanabad Buddha, which was carved into a hillside just half an hour’s drive from
Mingora and towered twenty-three feet into the sky. Archaeologists say it was almost as important as
the Buddhas of Bamiyan, which the Afghan Taliban blew up.

Results (Indonesian) 1:

Taliban yang menghancurkan patung-patung Buddha dan stupa di mana kami bermain, yang telah ada selama ribuan tahun
dan merupakan bagian dari sejarah kita dari zaman raja-raja Kushan. mereka percaya
setiap patung atau lukisan adalah haram, berdosa dan karena itu dilarang. satu hari hitam mereka bahkan dinamit
wajah buddha Jehanabad, yang diukir ke bukit hanya setengah jam berkendara dari
Mingora dan menjulang dua puluh tiga meter ke langit. arkeolog mengatakan itu hampir sama pentingnya dengan
Buddha Bamiyan, yang meniup afghan Taliban up.

Results (Indonesian) 2:

Taliban menghancurkan patung-patung Budha dan stupa-stupa yang mana kami bermain, yang sudah ada
ribuan tahun dan merupakan bagian dari sejarah kita dari zaman raja-raja Kushan. Mereka percaya
lukisan atau patung adalah haram, berdosa dan karena itu dilarang. Satu hari hitam mereka bahkan dynamited
wajah Sang Jehanabad Buddha, yang dipahat lereng bukit hanya setengah jam berkendara dari
Mingora dan towered dua puluh tiga kaki ke langit. Arkeolog mengatakan itu hampir sama pentingnya
Buddha Bamiyan, yang Afghan Taliban meledak.