Broth inoculums were standardized t

Broth inoculums were standardized to 0.5 McFarland standard by means of dilution with sterile MHB and measuring the optical density measurement at 625 nm wavelength. Absorbance readings were fixed to be within the range of 0.08 - 0.13 (equivalent to approximately 1.5 x 108 CFU/mL). Standardized broth inoculums were lawned onto sterile MHA by swabbing with sterile cotton swabs. Six mm sterile paper discs were impregnated with methanol leaf extracts (pre-dissolved in 10% dimethyl sulphoxide (DMSO)) to achieve final concentrations of 1 mg, 5 mg, 10 mg, 15 mg and 20 mg per disc.Six mm sterile paper discs loaded with 10% DMSO were used as growth control. The discs were placed aseptically and distinctively onto the inoculated MHA plates. Agar plates were incubated at 37°C for 16-18 hours and inhibition zones formed were measured and compared with those of commercial antibiotics (gentamicin and tetracycline). Test was performed in triplicates. Methanol leaf extracts which showed presence of antimicrobial activities against the bacterial strains tested were subjected to broth microdilution and colorimetric assay to evaluate their respective minimum inhibitory concentration (MIC) and minimum bactericidal concentration (MBC) values.

Results (Indonesian) 1:

Kaldu inoculums adalah standar untuk 0.5 McFarland standar dengan pengenceran dengan MHB steril dan mengukur pengukuran optik kepadatan di 625 nm gelombang. Absorbansi bacaan yang tetap dalam kisaran 0,08 - 0,13 (setara dengan kira-kira 1.5 x 108 CFU/mL). Kaldu standar inoculums yang lawned ke steril MHA swabbing dengan penyeka kapas steril. Enam mm steril kertas cakram yang diresapi dengan ekstrak daun metanol (pra-dilarutkan dalam 10% dimetil sulphoxide (DMSO)) untuk mencapai konsentrasi akhir 1 mg, 5 mg, 10 mg, 15 mg dan 20 mg per disc. Enam mm steril kertas cakram sarat dengan 10% DMSO digunakan sebagai kontrol pertumbuhan. Cakram ditempatkan secara aseptik dan khas ke piring MHA terlepas. Piring agar yang diinkubasi pada 37° C selama 16-18 jam dan zona hambat dibentuk yang diukur dan dibandingkan dengan antibiotik komersial (gentamisin dan Tetrasiklin). Tes ini dilakukan di triplicates. Ekstrak daun metanol yang menunjukkan adanya aktivitas antimikroba melawan strain bakteri yang diuji adalah tertakluk kepada microdilution kaldu dan colorimetric assay untuk mengevaluasi mereka masing-masing konsentrasi minimum (MIC) penghambatan dan nilai-nilai konsentrasi bakterisida minimum (MBC).

Results (Indonesian) 2:

inokulum kaldu yang standar untuk 0,5 McFarland standar dengan cara pengenceran dengan steril MHB dan mengukur pengukuran densitas optik pada panjang gelombang 625 nm. Absorbansi bacaan yang tetap berada dalam kisaran 0,08-0,13 (setara dengan sekitar 1,5 x 108 CFU / mL). inokulum kaldu standar yang lawned ke steril MHA oleh swabbing dengan penyeka kapas steril. Enam mm cakram kertas steril diresapi dengan ekstrak daun metanol (pre-dilarutkan dalam 10% dimetil sulfoksida (DMSO)) untuk mencapai konsentrasi akhir 1 mg, 5 mg, 10 mg, 15 mg dan 20 mg per disc.Six mm kertas steril cakram sarat dengan 10% DMSO digunakan sebagai kontrol pertumbuhan. Cakram ditempatkan secara aseptik dan khas ke piring MHA yang diinokulasi. Agar piring diinkubasi pada 37 ° C selama 16-18 jam dan zona inhibisi yang terbentuk diukur dan dibandingkan dengan antibiotik komersial (gentamisin dan tetrasiklin). Tes dilakukan di tiga ulangan. ekstrak daun metanol yang menunjukkan adanya aktivitas antimikroba terhadap strain bakteri yang diuji mengalami kaldu mikrodilusi dan uji kolorimetri untuk mengevaluasi masing konsentrasi mereka minimum penghambatan (MIC) dan nilai-nilai konsentrasi bakterisida minimum (MBC).