Beyond taxes, a second possible str

Beyond taxes, a second possible strategy for controlling consumption is to regulate advertising. For such a strategy to make sense, one must first make the case that advertising in fact raises aggregate consumption levels. It is possible that advertising merely causes people to switch brands, leading to no overall increase in consumption. On the other hand, in the United States, we receive massive exposure to advertising. Indeed, TV might be thought of as the church of the late twentieth century. y the time the typical American reaches college, he or she will have spent three to four hours a week watching TV ads,about 100.000 of them in all. These advertisements all preach a variation of the same underlying social message: satisfaction through purchase. Such a constant propaganda barrage may well induce us to consume more than we otherwise would.

Results (Indonesian) 1:

Luar pajak, kedua strategi mungkin untuk mengontrol konsumsi adalah untuk mengatur iklan. Untuk seperti strategi yang masuk akal, salah satu harus terlebih dahulu membuat kasus bahwa iklan bahkan menimbulkan tingkat konsumsi agregat. Dimungkinkan bahwa iklan hanya menyebabkan orang untuk beralih merek, menuju keseluruhan meningkat di konsumsi. Di sisi lain, di Amerika Serikat, kita menerima eksposur besar-besaran untuk iklan. Memang, TV mungkin dianggap sebagai jemaat abad kedua puluh. y waktu khas Amerika mencapai college, ia atau ia akan telah menghabiskan tiga sampai empat jam seminggu menonton iklan TV, sekitar 100.000 orang dalam semua. Iklan ini semua memberitakan variasi dari pesan sosial dasar yang sama: kepuasan melalui pembelian. Seperti berondongan propaganda konstan juga dapat menyebabkan kita untuk mengkonsumsi lebih dari yang kita akan sebaliknya.

Results (Indonesian) 2:

Di luar pajak, kemungkinan strategi kedua untuk mengendalikan konsumsi adalah untuk mengatur iklan. Untuk strategi seperti itu masuk akal, yang pertama harus membuat kasus yang diiklankan sebenarnya meningkatkan kadar konsumsi agregat. Ada kemungkinan bahwa iklan hanya menyebabkan orang untuk beralih merek, menyebabkan tidak ada peningkatan keseluruhan konsumsi. Di sisi lain, di Amerika Serikat, kami menerima eksposur besar untuk iklan. Memang, TV mungkin dianggap sebagai gereja akhir abad kedua puluh. y waktu khas Amerika mencapai perguruan tinggi, dia akan menghabiskan tiga sampai empat jam seminggu menonton iklan TV, sekitar 100.000 dari mereka di semua. Iklan ini semua memberitakan variasi dari pesan sosial yang sama yang mendasari: kepuasan melalui pembelian. Seperti propaganda serangan konstan mungkin mendorong kita untuk mengkonsumsi lebih dari yang kita akan sebaliknya.