A quasi-experimental non-randomized

A quasi-experimental non-randomized pretest-posttest control group design with one
experimental group namely Mastery Learning Approach (MLA) and one control group, the
conventional method of teaching Integrated Science was employed in the study. The Mastery
Learning Approach constituted the independent variables while the dependent variable was
achievement in Integrated Science. In a non-randomized study like this, secondary school classes
exist as intact groups, as school authorities will not allow the classes to be dismantled for
experimental purposes. This design has advantage over others since it controls the major threats
to internal validity except those associated with interaction and history, maturity and
instrumentation (Cook and Campbell, 1979, in Wambugu and Changeiywo, 2008). In this study,
no major event observed in the sample schools to introduce the threat of history and interaction.
The conditions under which the instruments were administered were kept as similar as possible
across the schools in order to control instrumentation and selection. The schools were randomly
assigned to the control and treatment groups to control for selection, maturation and interaction
(Ary, Jacobs and Razavien, 1979, in Wambugu and Changeiywo, 2008).

Results (Indonesian) 1:

Desain kelompok kontrol quasi-eksperimental non-acak pretest-posttest dengan salah satueksperimental group yaitu penguasaan belajar pendekatan (MLA) dan satu control group,metode konvensional mengajar ilmu terpadu dipekerjakan dalam studi. PenguasaanPendekatan belajar merupakan variabel independen sementara variabel dependenprestasi dalam ilmu terpadu. Dalam studi non-acak seperti ini, kelas-kelas sekolah menengahada sebagai kelompok yang utuh, seperti sekolah pemerintah tidak akan membiarkan kelas dibongkar untuktujuan eksperimental. Desain ini memiliki keuntungan atas orang lain karena itu kontrol ancaman utamainternal keabsahan kecuali yang berkaitan dengan interaksi dan sejarah, kedewasaan daninstrumentasi (Cook dan Campbell, 1979, di Wambugu dan Changeiywo, 2008). Dalam studi ini,tidak ada peristiwa besar yang diamati dalam sampel sekolah untuk memperkenalkan ancaman sejarah dan interaksi.Kondisi di mana instrumen yang diberikan dipelihara sebagai serupa mungkindi sekolah-sekolah untuk mengendalikan instrumentasi dan pilihan. Sekolah adalah secara acakditugaskan untuk kelompok kontrol dan pengobatan untuk mengontrol untuk seleksi, pematangan dan interaksi(Ary, Jacobs dan Razavien, 1979, Wambugu dan Changeiywo, 2008).

Results (Indonesian) 2:

Sebuah desain kelompok kontrol kuasi-eksperimental non-acak pretest-posttest dengan satu
kelompok eksperimen yaitu Pendekatan Mastery Learning (MLA) dan satu kelompok kontrol,
metode konvensional mengajar Sains Terpadu dipekerjakan dalam penelitian ini. The Mastery
Learning Approach merupakan variabel independen sedangkan variabel dependen adalah
prestasi dalam Sains Terpadu. Dalam sebuah penelitian non-acak seperti ini, kelas sekolah menengah
ada sebagai kelompok yang utuh, karena pihak sekolah tidak akan membiarkan kelas yang akan dibongkar untuk
keperluan eksperimental. Desain ini memiliki keuntungan lebih dari orang lain karena mengontrol ancaman utama
terhadap validitas internal kecuali yang terkait dengan interaksi dan sejarah, kematangan dan
instrumentasi (Cook and Campbell, 1979, di Wambugu dan Changeiywo, 2008). Dalam penelitian ini,
tidak ada peristiwa besar yang diamati di sekolah sampel untuk memperkenalkan ancaman sejarah dan interaksi.
Kondisi di mana instrumen yang diberikan disimpan semirip mungkin
di sekolah-sekolah untuk mengontrol instrumentasi dan seleksi. Sekolah-sekolah secara acak
ditugaskan untuk kontrol dan kelompok perlakuan untuk mengendalikan seleksi, pematangan dan interaksi
(Ary, Jacobs dan Razavien 1979, di Wambugu dan Changeiywo, 2008).