Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Sebelum Pemilu 1971, NU di Madura telah secara terbuka disponsori banyak perayaan desa. Setelah partisipasi Golkar dalam Pemilu 1971, upaya untuk mengubah aparat desa menjadi kader Golkar dan simpatisan menjadi tren. Hal ini menyebabkan keengganan aparat desa untuk mendukung NU. Akibatnya, banyak perayaan desa dilakukan secara netral di bawah inisiatif lokal. Selanjutnya, selama Orde Baru, meskipun keberangkatan dari politik, NU terus berusaha mempertahankan dominasinya di PPP. Akibatnya, pemerintah tidak bisa mengabaikan kegiatan NU di desa-desa. Di bawah pemerintahan Soeharto, hubungan yang tidak nyaman ini terwujud dalam keterbatasan pemerintah untuk kegiatan sosial NU. Salah satu konsekuensi yang mencegah NU dari posting tanda-tanda di depan setiap kantor NU atau rumah pemimpinnya di desa-desa.
Being translated, please wait..
