Business and trade among Muslims is

Business and trade among Muslims is not a new thing. If highlighted trading history of Islam, its history starting in the early scene where the man two sons of Adam, Habil and Qabil namely has pioneered the field of entrepreneurship. Habil pioneered the former, while Qabil pioneered
agriculture farming (Nor, 2012).

The Prophet himself was directly involved in the business before being appointed apostles. Since
the age of 12 years recorded history that often follow his entourage of his uncle Abu Talib out of business in Sham (Nizho & Mohd, 2008). He became one of the traders who market goods owned by Khadijah binti Khuwailid (R.A) to the countries such as Syria and Yemen.

Results (Indonesian) 1:

Bisnis dan perdagangan antara Muslim bukanlah hal baru. Jika disorot perdagangan sejarah Islam, sejarah dimulai pada adegan awal yang mana orang dua keturunan Adam, Habil dan Qabil yaitu telah memelopori bidang kewirausahaan. Habil memelopori mantan, sedangkan Qabil memeloporiPertanian Pertanian (atau, 2012).Nabi sendiri adalah langsung terlibat dalam bisnis sebelum diangkat rasul. Sejakusia 12 tahun mencatat sejarah yang sering mengikuti rombongannya pamannya Abu Thalib bisnis di Syam (Nizho & Mohd, 2008). Ia menjadi salah satu pedagang yang memasarkan barang-barang yang dimiliki oleh Khadijah binti Khuwailid (reva) untuk negara-negara seperti Siria dan Yaman.

Results (Indonesian) 2:

Bisnis dan perdagangan di kalangan umat Islam bukan hal baru. Jika disorot sejarah perdagangan Islam, sejarahnya dimulai pada adegan awal di mana orang kedua anak Adam, Habil dan Qabil yaitu telah merintis bidang kewirausahaan. Habil dipelopori mantan, sementara Qabil merintis
pertanian pertanian (Nor, 2012).

Nabi sendiri terlibat langsung dalam bisnis sebelum menjadi rasul ditunjuk. Sejak
usia 12 tahun tercatat sejarah yang sering mengikuti rombongan dari pamannya Abu Thalib keluar dari bisnis di Syam (Nizho & Mohd, 2008). Ia menjadi salah satu pedagang yang barang pasar yang dimiliki oleh Khadijah binti Khuwailid (RA) ke negara-negara seperti Suriah dan Yaman.