Serotonin is a neurotransmitter and

Serotonin is a neurotransmitter and transduces signals between two nerve cells. The amplitude of the serotonin level has far-reaching physiological consequences, e.g., a change in mood. Simplistically, serotonin is designated as “happiness hormone”.

Tryptophane is a natural amino acid contained in all proteinaceous foods; in the body, it can be metabolized to serotonin. However, the tryptophane content of chocolate is far too low to induce a physiological effect. Also caffeine and theobromine, both of which are physiologically effective compounds, are contained in cocoa and chocolate in far too low concentrations in order to induce a change of mood.

Phenylethylamine is a highly effective compound that is structurally related to amphetamines. Several derivatives of 2-phenylethylamine show stimulatory effects (stimulatory amines). The first compound in this series was amphetamine (2-amino-1-phenylpropane); other examples are pervitin and the recreational drug ecstasy.
As phenylethylamine is quickly metabolized in the body and as its concentration in chocolate is very low, a physiological effect can be excluded.

Results (Indonesian) 2:

Serotonin adalah neurotransmitter dan menginduksi sinyal-sinyal antara dua sel saraf. Amplitudo tingkat serotonin memiliki konsekuensi yang luas fisiologis, misalnya, perubahan suasana hati. Simplistically, serotonin ditunjuk sebagai "hormon kebahagiaan". Tryptophane merupakan asam amino alami yang terkandung dalam semua makanan protein; dalam tubuh, dapat dimetabolisme untuk serotonin. Namun, isi tryptophane cokelat terlalu rendah untuk menginduksi efek fisiologis. Juga kafein dan theobromine, yang keduanya fisiologis senyawa yang efektif, yang terkandung dalam kakao dan cokelat dalam konsentrasi terlalu rendah untuk menyebabkan perubahan suasana hati. Phenylethylamine adalah senyawa yang sangat efektif yang secara struktural terkait dengan amfetamin. Beberapa turunan dari 2-Phenylethylamine menunjukkan efek stimulasi (amina stimulasi). Senyawa pertama dalam seri ini adalah amfetamin (2-amino-1-fenilpropana); contoh lain pervitin dan ekstasi obat rekreasi. Seperti phenylethylamine cepat dimetabolisme dalam tubuh dan sebagai konsentrasi dalam coklat sangat rendah, efek fisiologis dapat dikecualikan.