The objective of this paper is, amo

The objective of this paper is, among others, to determine the wealth, insurance and coupling effects of subsidies on technical efficiency. However, truly decoupled subsidies (i.e. single farm payments) reflecting the wealth and insurance effect have not been granted in the studied period. We introduce three variables (see Table 1) to reflect the coupling, and the wealth and insurance effect of subsidies. The first and the second subsidy-related variables (i.e. share of livestock subsidies and input-related subsidies in total subsidies) reflect the coupling effect of CAP subsidies. The two variables account for headage livestock payments and arable area payments, which are based on the fixed number of livestock head and fixed area and yields, respectively. It is a generally accepted view, that the area aids and headage payments are largely coupled to production (Beard and Swinbank, 2001). Input-related subsidies have an indirect effect on output through their impact on input use, implying that their degree of coupling will be lower than that of output related subsidies. Note that subsidies on crops are included in the input-related payments, as in the case of specialized dairy farms the production of crops can be treated as input (e.g. feed) for dairying. The third subsidy variable included in the inefficiency model is the share of total subsidies in total farm income. Total subsidies from CAP are considered as a source of non-stochastic income and thus they may influence farmer production decision through the wealth and insurance effect. Furthermore, as the effect of the coupled income support is already controlled by the shares of output-related and input-related payments, the share of total subsidies in total farm income also captures the wealth and insurance effect of other subsidies. Those other subsidies include environmental subsidies, less favored area subsidies, and other rural development payments, which are assumed to be decoupled from production.

Results (Indonesian) 1:

tujuan dari makalah ini adalah, antara lain, untuk menentukan efek kekayaan, asuransi dan kopling subsidi pada efisiensi teknis. Namun, subsidi benar-benar dipisahkan (yaitu pembayaran pertanian tunggal) mencerminkan kekayaan dan efek asuransi belum diberikan pada periode dipelajari. kami memperkenalkan tiga variabel (lihat tabel 1) untuk mencerminkan kopel,dan kekayaan dan pengaruh asuransi subsidi. variabel subsidi terkait pertama dan kedua (yaitu bagian dari subsidi ternak dan subsidi terkait masukan-in total subsidi) mencerminkan efek kopling subsidi cap. dua variabel account untuk pembayaran ternak headage dan pembayaran daerah subur, yang didasarkan pada jumlah tetap kepala ternak dan daerah dan hasil tetap,masing-masing. itu adalah pandangan yang berlaku umum, bahwa bantuan daerah dan pembayaran headage sebagian besar digabungkan dengan produksi (jenggot dan Swinbank, 2001). subsidi terkait masukan-memiliki efek tidak langsung pada output melalui dampaknya terhadap penggunaan input, menyiratkan bahwa derajat mereka kopling akan lebih rendah dibandingkan dengan subsidi output yang terkait.dicatat bahwa subsidi pada tanaman yang termasuk dalam pembayaran terkait masukan-, seperti dalam kasus peternakan sapi khusus produksi tanaman dapat diperlakukan sebagai input (misalnya pakan) untuk sapi perah. variabel subsidi ketiga termasuk dalam model inefisiensi adalah bagian dari total subsidi total pendapatan usahatani.total subsidi dari cap dianggap sebagai sumber pendapatan non-stokastik dan dengan demikian mereka dapat mempengaruhi keputusan produksi petani melalui kekayaan dan asuransi efek. Selanjutnya, sebagai dampak dari dukungan pendapatan ditambah sudah dikendalikan oleh saham pembayaran-output terkait dan masukan terkait,pangsa dari total subsidi total pendapatan usahatani juga menangkap kekayaan dan asuransi efek subsidi lainnya. mereka subsidi lainnya termasuk subsidi lingkungan, subsidi daerah kurang disukai, dan pembayaran pembangunan pedesaan lainnya, yang diasumsikan dipisahkan dari produksi.

Results (Indonesian) 2:

Tujuan karya ini adalah, antara lain, untuk menentukan kekayaan, asuransi dan coupling efek subsidi teknis efisiensi. Namun, benar-benar dipisahkan subsidi (yaitu pembayaran tunggal pertanian) mencerminkan kekayaan dan asuransi efek tidak telah diberikan pada periode belajar. Kami memperkenalkan tiga variabel (Lihat tabel 1) untuk mencerminkan kopling, dan kekayaan dan asuransi efek subsidi. Yang pertama dan kedua subsidi yang berhubungan dengan variabel (yaitu berbagi ternak subsidi dan subsidi terkait masukan total subsidi) mencerminkan efek kopling CAP subsidi. Dua variabel account untuk headage ternak pembayaran dan pembayaran daerah subur, yang didasarkan pada jumlah tetap ternak kepala dan area tetap dan hasil panen, masing-masing. Ini adalah pandangan yang diterima secara umum, bahwa daerah aids dan pembayaran headage sebagian besar digabungkan ke produksi (jenggot dan Swinbank, 2001). Terkait masukan subsidi memiliki efek tidak langsung pada output melalui dampaknya pada penggunaan masukan, menyiratkan bahwa mereka tingkat kopling akan lebih rendah daripada bahwa output terkait subsidi. Perhatikan bahwa subsidi pada tanaman termasuk dalam pembayaran terkait masukan, seperti dalam kasus khusus susu produksi tanaman dapat diperlakukan sebagai masukan (misalnya feed) untuk pekerjaan menghasilkan susu. Variabel subsidi ketiga yang disertakan dalam model inefisiensi adalah pangsa total subsidi pertanian total pendapatan. Total subsidi dari CAP dianggap sebagai sumber penghasilan bebas-stokastik dan dengan demikian mereka dapat mempengaruhi keputusan produksi petani melalui kekayaan dan asuransi efek. Selain itu, efek pendapatan ditambah dukungan sudah dikontrol oleh saham pembayaran terkait dengan output dan masukan yang terkait, pangsa total subsidi pertanian total pendapatan juga menangkap kekayaan dan asuransi efek subsidi lainnya. Mereka subsidi lainnya meliputi lingkungan subsidi, kurang disukai daerah subsidi dan pembayaran pembangunan pedesaan lainnya, yang dianggap dipisahkan dari produksi.