Two compounds have been implicated

Two compounds have been implicated in the production of boar
taint (Fig. 6.1). Androstenone (5#-androst-16-en-3-one), originally
identified by Patterson (1968), smells of urine or perspiration and is
produced in the testicles of the male pig and concentrated in the
salivary glands and fat, acting as a pheromone in the adult boar to
stimulate the sow to mate. Not all people can smell the odour. Women
are more sensitive to the compound than men and, when they can
detect it, appear to find it more distasteful. Skatole (3-methyl-indole)
in the pure state has a smell often described as like camphor (mothballs)
but in combination with other compounds present in meat has
an unpleasant faecal odour. It is produced by the bacterial breakdown
of the amino acid tryptophan in the large intestine. Men and women
seem equally sensitive to it.

Results (Indonesian) 1:

Dua senyawa yang telah terlibat dalam produksi celengnoda (Fig. 6.1). Androstenone (5#-androst-16-en-3-one), awalnyadiidentifikasi oleh Patterson (1968), berbau urin atau keringat dan adalahdiproduksi di testis babi laki-laki dan terkonsentrasi dikelenjar ludah dan lemak, bertindak sebagai feromon di celeng dewasa untukmerangsang menabur pasangan. Tidak semua orang bisa mencium bau. Perempuanlebih sensitif terhadap senyawa daripada laki-laki dan, ketika mereka dapatmendeteksi, muncul untuk menemukan lebih menjijikkan. Skatole (3-metil-indole)dalam keadaan murni memiliki bau yang sering digambarkan sebagai seperti Kamper (kapur barus)tetapi dalam kombinasi dengan senyawa-senyawa lain yang hadir dalam dagingdapat dilakukan dengan bau yang tidak menyenangkan. Hal ini dihasilkan oleh bakteri rinciantriptofan asam amino dalam usus besar. Pria dan wanitatampak sama sensitif untuk itu.

Results (Indonesian) 2:

Dua senyawa telah terlibat dalam produksi babi
noda (Gambar. 6.1). Androstenone (5 # -androst-16-en-3-satu), awalnya
diidentifikasi oleh Patterson (1968), bau urin atau keringat dan
diproduksi di testis babi jantan dan terkonsentrasi di
kelenjar ludah dan lemak, bertindak sebagai feromon dalam babi dewasa untuk
merangsang tabur untuk kawin. Tidak semua orang bisa mencium bau. Wanita
lebih sensitif terhadap senyawa daripada pria dan, ketika mereka bisa
mendeteksi itu, tampak merasa lebih tidak menyenangkan. Skatole (3-metil-indol)
dalam keadaan murni memiliki bau sering digambarkan sebagai seperti kamper (kapur barus)
tapi dalam kombinasi dengan senyawa lain yang hadir dalam daging memiliki
bau feses menyenangkan. Hal ini dihasilkan oleh pemecahan bakteri
dari asam amino triptofan dalam usus besar. Pria dan wanita
tampaknya sama sensitif untuk itu.