Southeast Asia, in particular the r

Southeast Asia, in particular the region that encompasses the Malay peninsula and
the numerous islands that constitute the Indonesian archipelago, has been the hub
of intense commercial activity since at least the tenth century CE. Already at that
time, a maritime trading network based in Sumatra and known as “Srivijaya”
profited from its central position in the spice trade between the Southern Indian
Chola Empire and the Chinese Empire (Reid 1993). In these commercial exchanges,
dictated by the regular and predictable patterns of the Monsoon winds, people
from Arab, Tamil, Malay-Indonesian, and Chinese cultures came into contact and
exchanged, besides goods, cultural and linguistic elements.

Results (Indonesian) 1:

Asia Tenggara, khususnya di wilayah yang mencakup Semenanjung Malaya danbanyak pulau-pulau yang membentuk Kepulauan Indonesia, telah menjadi hubintens aktivitas perdagangan sejak setidaknya abad kesepuluh Masehi. Sudah pada saat ituwaktu, Jaringan perdagangan Maritim berbasis di Sumatera dan dikenal sebagai "Sriwijaya"diuntungkan dari lokasinya di pusat dalam perdagangan rempah antara India SelatanKerajaan Chola dan Kekaisaran Cina (Reid 1993). Dalam pertukaran ini komersial,ditentukan oleh reguler dan dapat diprediksi pola angin muson, orangdari Arab, Tamil, Melayu-Indonesia dan Cina budaya datang ke dalam kontak dandipertukarkan, selain barang, unsur-unsur budaya dan linguistik.

Results (Indonesian) 2:

Asia Tenggara, khususnya wilayah yang meliputi Semenanjung Malaya dan
banyak pulau-pulau yang membentuk kepulauan Indonesia, telah menjadi pusat
kegiatan komersial intens setidaknya sejak abad kesepuluh Masehi. Sudah pada saat itu
waktu, jaringan perdagangan maritim yang berbasis di Sumatera dan dikenal sebagai "Sriwijaya"
keuntungan dari posisi sentral dalam perdagangan rempah-rempah antara India Selatan
Chola Empire dan Kekaisaran Cina (Reid 1993). Dalam pertukaran komersial,
ditentukan oleh pola yang teratur dan dapat diprediksi dari angin Monsoon, orang
dari Arab, Tamil, Melayu-Indonesia, dan budaya Cina datang ke dalam kontak dan
ditukar, selain barang, budaya dan unsur-unsur linguistik.