Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Hanafi View
Pada pertanyaan keaslian Akhbar-i Ahad, Hanafi
ulama telah mengadopsi sikap yang berbeda. Mereka tidak melampirkan banyak
pentingnya Akhbar-i ahad dalam hal-hal mengenai 'Umum-i balwā
(umum dan setiap hari masalah manusia).
Apakah Madzhab Hanafi menolak narasi individu dalam hal ini pada
alasan rasional murni. Mengapa masalah, yang melibatkan seluruh
masyarakat, harus dibiarkan untuk diriwayatkan oleh hanya satu atau dua
orang, mereka meminta. Oleh karena itu, dalam isu-isu seperti mereka lebih suka ijtihad
(penalaran pribadi) dan qiyas (analogi) atas khabar-i Wahid.
Karena mereka tidak percaya bahwa, dalam kasus ini, khabar-i Wahid yang
menetapkan sunnah yang semesta ijtihad dan qiyas. Dalam seperti
kasus, mereka memberikan mujtahid (ahli hukum) hak untuk menggunakan nya
penalaran pribadi dan menyimpulkan keputusan berdasarkan analogi. Ini
karena, mereka percaya, Nabi (saw) sendiri telah diajarkan-Nya
pengikutnya untuk menggunakan analogi dan melakukan ijtihad dalam hal-hal mengenai
yang ada direktif Alquran langsung atau Sunnah kenabian adalah
tersedia. Berikut penuturan terkenal dinisbahkan kepada Nabi
(saw) mengandung ajaran ini:
Being translated, please wait..
