Two studies are reported examining

Two studies are reported examining academic procrastination and motivation in 1,145 university students from Canada and Singapore. In Study 1, relationships between procrastination and motivation variables were found to be similar across contexts, with self-efficacy for self-regulated learning most strongly associated with procrastination in both contexts. In Study 2, patterns of procrastinating behavior and the negative impact of procrastination were examined and compared in Canadian and Singaporean undergraduates. Participants in both contexts reported writing to be the academic task most prone to procrastination. More Singaporeans than Canadians were classified as negative procrastinators (i.e. rated procrastination as a negative influence on academic functioning). In both contexts, negative procrastinators spent more time procrastinating than neutral procrastinators and displayed lower self-efficacy for self-regulated learning.

Results (Indonesian) 1:

Dua penelitian dilaporkan memeriksa akademik penundaan dan motivasi dalam 1.145 mahasiswa dari Kanada dan Singapura. Dalam studi 1, hubungan antara variabel penundaan dan motivasi yang ditemukan untuk menjadi serupa di seluruh konteks, dengan diri-kemanjuran diri diatur belajar yang paling kuat terkait dengan penundaan dalam konteks kedua. Dalam studi 2, pola perilaku menunda-nunda dan dampak negatif dari penundaan yang diperiksa dan dibandingkan di Kanada dan Singapura sarjana. Peserta dalam konteks kedua melaporkan menulis menjadi tugas akademik yang paling rentan terhadap penundaan. Lebih banyak warga Singapura dari Kanada diklasifikasikan sebagai negatif Penunda (yaitu rated penundaan sebagai pengaruh negatif pada fungsi akademik). Dalam konteks kedua, negatif Penunda menghabiskan lebih banyak waktu menunda-nunda daripada Penunda netral dan ditampilkan lebih rendah diri-khasiat untuk belajar sendiri diatur.

Results (Indonesian) 2:

Dua penelitian dilaporkan meneliti prokrastinasi akademik dan motivasi di 1.145 mahasiswa dari Kanada dan Singapura. Dalam studi 1, hubungan antara penundaan dan motivasi variabel yang ditemukan untuk menjadi serupa di seluruh konteks, dengan self-efficacy untuk pembelajaran mandiri yang paling sangat terkait dengan penundaan baik dalam konteks. Dalam studi 2, pola menunda-nunda perilaku dan dampak negatif dari penundaan diperiksa dan dibandingkan dalam mahasiswa Kanada dan Singapura. Peserta baik dalam konteks dilaporkan menulis menjadi tugas akademik yang paling rentan terhadap penundaan. Singapura lebih dari Kanada diklasifikasikan sebagai penunda negatif (yaitu dinilai penundaan sebagai pengaruh negatif pada fungsi akademik). Dalam kedua konteks, penunda negatif menghabiskan lebih banyak waktu menunda-nunda dari penunda netral dan ditampilkan lebih rendah self-efficacy untuk belajar mandiri.