Students need opportunities to prac

Students need opportunities to practice what they are learning, whether it be to improve their computational fluency, problemsolving skills, or conceptual understanding. Skill development can often be incorporated into “doing” mathematics; for example, learning about perimeter and area offers opportunities for students to practice multiplication and fractions. Games can also be a means of developing fluency and automaticity. Instead of using them as time fillers, effective teachers choose and use games because they meet specific mathematical purposes and because they provide appropriate feedback and challenge for all participants.Open-ended tasks are ideal for fostering the creative thinking and experimentation that characterize mathematical “play”. For example, if asked to explore different ways of showing 2/3, students must engage in such fundamental mathematical practices as investigating, creating, reasoning, and communicating.

Results (Indonesian) 1:

Siswa perlu kesempatan untuk mempraktekkan apa yang mereka pelajari, apakah itu untuk meningkatkan kefasihan komputasi, keterampilan mengatasi masalah, atau pemahaman konseptual. Pengembangan keterampilan dapat sering dimasukkan ke dalam "melakukan" matematika; Misalnya, belajar tentang perimeter dan luas menawarkan kesempatan bagi siswa untuk praktek perkalian dan pecahan. Permainan dapat juga menjadi sarana untuk mengembangkan kelancaran dan otomatisitas. Daripada menggunakan mereka sebagai pengisi waktu, efektif guru memilih dan menggunakan permainan karena mereka memenuhi tujuan tertentu matematika dan karena mereka memberikan umpan balik yang sesuai dan tantangan untuk semua peserta. Tugas-tugas terbuka ideal untuk mendorong pemikiran kreatif dan eksperimen yang mencirikan matematika "bermain". Misalnya, jika diminta untuk mengeksplorasi cara-cara yang berbeda menunjukkan 2/3, siswa harus terlibat dalam praktek-praktek matematika semacam mendasar sebagai menyelidiki, menciptakan, penalaran, dan berkomunikasi.

Results (Indonesian) 2:

Siswa membutuhkan kesempatan untuk mempraktekkan apa yang mereka pelajari, apakah itu untuk meningkatkan kefasihan mereka komputasi, keterampilan problemsolving, atau pemahaman konseptual. pengembangan keterampilan sering dapat dimasukkan ke dalam "melakukan" matematika; misalnya, belajar tentang area perimeter dan menawarkan kesempatan bagi siswa untuk berlatih perkalian dan fraksi. Game juga bisa menjadi sarana mengembangkan kemampuan dan automaticity. Alih-alih menggunakan mereka sebagai pengisi waktu, guru yang efektif memilih dan menggunakan permainan karena mereka memenuhi tujuan matematika tertentu dan karena mereka memberikan umpan balik yang tepat dan tantangan bagi semua tugas participants.Open-berakhir ideal untuk membina pemikiran kreatif dan eksperimen yang menjadi ciri matematika "bermain ". Misalnya, jika diminta untuk mengeksplorasi cara-cara yang berbeda untuk menunjukkan 2/3, siswa harus terlibat dalam praktek-praktek matematika seperti fundamental menyelidiki, menciptakan, penalaran, dan berkomunikasi.