Food technology is regarded as one

Food technology is regarded as one of the industry sectors where nanotechnology will play an important role in the future.[ 14 ] It is commonly distinguished between two forms of nanofood applications: food additives (nano inside) and food packaging (nano outside). Nanoscale food additives may for example be used to influence product shelf life, texture, flavor, nutrient composition, or even detect food pathogens and provide functions as food quality indicators. In the context of food packaging, nanotechnologies are mainly considered to be of use to increase product shelf life, indicate spoilt ingredients, or generally increase product quality, e.g., by preventing gas flow across product packaging.[ 15 ]

Results (Indonesian) 1:

Teknologi Pangan dianggap sebagai salah satu sektor industri yang mana nanoteknologi akan memainkan peran yang penting di masa depan. [14] umumnya dibedakan antara dua bentuk aplikasi nanofood: Kemasan makanan (nano di luar) dan aditif makanan (nano dalam). Aditif makanan Nanoscale menakjubkan sebagai contoh dapat digunakan untuk mempengaruhi kehidupan rak produk, tekstur, rasa dan komposisi hara, atau bahkan mendeteksi patogen makanan dan memberikan fungsi sebagai indikator kualitas makanan. Dalam konteks kemasan makanan, nanotechnologies terutama dianggap digunakan untuk meningkatkan kehidupan rak produk, menunjukkan bahan-bahan yang manja, atau umumnya meningkatkan kualitas produk, misalnya, dengan mencegah aliran gas seluruh kemasan produk. [15]

Results (Indonesian) 2:

. Teknologi pangan dianggap sebagai salah satu sektor industri di mana nanoteknologi akan memainkan peran penting di masa depan [14] Hal ini umumnya dibedakan antara dua bentuk aplikasi nanofood: aditif makanan (nano dalam) dan kemasan makanan (nano luar). aditif makanan nano dapat misalnya digunakan untuk mempengaruhi hidup produk rak, tekstur, rasa, komposisi gizi, atau bahkan mendeteksi patogen makanan dan menyediakan fungsi sebagai indikator kualitas makanan. Dalam konteks kemasan makanan, teknologi nano terutama dianggap penggunaan untuk meningkatkan umur simpan produk, mengindikasikan manja bahan, atau umumnya meningkatkan kualitas produk, misalnya, dengan mencegah aliran gas di kemasan produk. [15]