Agitation to Repeal the Corn LawsRe

Agitation to Repeal the Corn Laws
Repeal of the Corn Laws long loomed as a major item on the agenda of Britain’s liberal
reformers. Even after the passage of the Reform Bill, the Corn Laws’ defenders remained
formidable opponents. Such was the case because of their practical political experience
but also because of some nettlesome issues that came to be central to political debates in
nearly every country of Europe for the next two centuries. Defenders of the Corn Laws
argued that protection of agricultural prices was vital to the survival of Britain’s historic
aristocracy, the upper element of society that had purportedly retained a broad sense of
responsibility toward society as a whole. It was also claimed that Britain’s aristocracy
had acquired, over the centuries, invaluable political experience. Defenders of the Corn
Laws thus argued that it was in Britain’s national interest to preserve a balance between

Results (Indonesian) 2:

Agitasi untuk Mencabut Undang-undang Gandum
Pencabutan Undang-undang Gandum panjang menjulang sebagai item utama dalam agenda liberal Inggris
reformis. Bahkan setelah berlalunya RUU Reformasi, pembela Undang-undang Gandum 'tetap
lawan yang tangguh. Seperti yang terjadi karena pengalaman politik praktis mereka
tetapi juga karena beberapa masalah nettlesome yang datang untuk menjadi pusat perdebatan politik di
hampir setiap negara di Eropa selama dua abad berikutnya. Pembela Hukum Jagung
berpendapat bahwa perlindungan harga pertanian sangat penting untuk kelangsungan hidup bersejarah Inggris
aristokrasi, unsur atas masyarakat yang memiliki konon ditahan arti luas dari
tanggung jawab terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal itu juga mengklaim bahwa bangsawan Inggris
telah diperoleh, selama berabad-abad, pengalaman politik yang sangat berharga. Pembela Jagung
Hukum demikian berpendapat bahwa itu adalah kepentingan nasional Inggris untuk menjaga keseimbangan antara