The entire call of the Qur’ān is ba

The entire call of the Qur’ān is based on reason and intellect.
The Book pleads to it in the support of its claims. Similarly,
aḥādīth penetrate our hearts through reason and fiṭrah. It does not
contain something opposed to reason and fiṭrah. If we find any
such ḥadīth we must investigate and ponder over it in more
depth. We shall either appreciate that, previously, we were
misinterpreting the ḥadīth or learn that the narrative is not sound.

Results (Indonesian) 1:

Panggilan seluruh Qur ' ān berdasarkan alasan dan kecerdasan.Buku memohon untuk itu di dukungan dari klaim. Demikian pula,aḥādīth menembus hati kita melalui alasan dan fiṭrah. Tidakberisi sesuatu yang menentang alasan dan fiṭrah. Jika kami menemukanḥadīth seperti kita harus menyelidiki dan merenungkan lebih banyakkedalaman. Kami juga akan menghargai itu, sebelumnya, kamisalah mengartikan ḥadīth atau belajar narasi tidak suara.

Results (Indonesian) 2:

Seluruh panggilan Qur'an didasarkan pada alasan dan intelek.
Kitab memohon untuk itu dalam mendukung klaim. Demikian pula,
hadis menembus hati kita melalui akal dan fitrah. Ini tidak
mengandung sesuatu yang bertentangan dengan akal dan fitrah. Jika kita menemukan
seperti hadits kita harus menyelidiki dan merenungkan secara lebih
mendalam. Kami akan baik menghargai itu, sebelumnya, kami
salah mengartikan hadis atau belajar bahwa narasi tidak terdengar.