The methylation of mercury and subs

The methylation of mercury and subsequent exposure of biota to methylmercury are greater in aquatic environments than in terrestrial environments. Many recent investigations of mercury in surface waters have determined methylmercury, gaseous elemental mercury (Hg0), and total mercury (defined as the sum of all mercury species recovered from a strongly oxidized sample). A fraction termed “reactive mercury,” which is generally equivalent to mercury reducible by stannous chloride, has also been measured; however, such fractions are often poorly defined and difficult to relate to other environmental factors or processes. The recent development of methods for separating colloidal and truly dissolved fractions of inorganic mercury and methylmercury should advance understanding of aqueous-solid phase partitioning of mercury species and possibly bioavailable fractions. Dimethylmercury has been observed in the marine environment, but only at extremely small concentrations (averaging 0.016 ng/L in the North Atlantic). Dimethylmercury has not been confirmed in fresh waters, however, and its overall importance in the mercury cycle is unknown. We limit this discussion to the three fractions - total mercury, Hg, and methylmercury - that are most commonly reported for water.

Results (Indonesian) 1:

Metilasi Merkurius dan berikutnya paparan biota untuk methylmercury yang lebih besar dalam lingkungan perairan daripada di lingkungan darat. Banyak penyelidikan baru Merkurius di permukaan air telah menentukan methylmercury, gas unsur merkuri (Hg0), dan total mercury (defined sebagai jumlah dari semua spesies Merkurius pulih dari sampel sangat teroksidasi). Sebagian kecil disebut "reaktif mercury," yang umumnya setara Merkurius boleh oleh stannous klorida, juga telah diukur; Namun, seperti pecahan yang sering defined buruk dan difficult berkaitan dengan faktor lingkungan atau proses lain. Perkembangan metode untuk memisahkan koloid dan benar-benar larut fraksi anorganik merkuri dan methylmercury harus memajukan pemahaman berair-padat tahap pemartisian Merkurius spesies dan mungkin pecahan biologis. Dimethylmercury telah diamati di lingkungan laut, tapi hanya pada konsentrasi yang sangat kecil (rata-rata 0.016 ng/L di Atlantik Utara). Dimethylmercury belum confirmed di perairan segar, namun, dan pentingnya keseluruhan dalam siklus mercury tidak diketahui. Kami membatasi diskusi ini agar fraksi tiga - total Merkurius, Hg, dan methylmercury - yang paling sering dilaporkan untuk air.

Results (Indonesian) 2:

Metilasi merkuri dan paparan berikutnya biota methylmercury yang lebih besar dalam lingkungan perairan daripada di lingkungan darat. Banyak penyelidikan baru-baru ini merkuri di permukaan air telah menentukan methylmercury, merkuri gas elemental (Hg0), dan jumlah merkuri (didefinisikan sebagai jumlah dari semua spesies merkuri pulih dari sampel sangat teroksidasi). Fraksi disebut "merkuri reaktif," yang umumnya setara dengan merkuri direduksi oleh stannous klorida, juga telah diukur; Namun, fraksi tersebut sering kurang didefinisikan dan sulit untuk berhubungan dengan faktor lingkungan lain atau proses. Perkembangan terbaru dari metode untuk memisahkan koloid dan fraksi benar-benar terlarut merkuri anorganik dan methylmercury harus meningkatkan pemahaman tentang fase partisi berair padat spesies merkuri dan fraksi mungkin bioavailable. Dimethylmercury telah diamati di lingkungan laut, tetapi hanya pada konsentrasi yang sangat kecil (rata-rata 0,016 ng / L di Atlantik Utara). Dimethylmercury belum con fi rmed di perairan segar, namun, dan pentingnya keseluruhan dalam siklus merkuri tidak diketahui. Kami membatasi diskusi ini dengan tiga fraksi - Total merkuri, Hg, dan methylmercury - yang paling sering dilaporkan air.