angry at Noah for what happened to

angry at Noah for what happened to Na'el. Noah, believing he'd failed God, imbibes of wine and becomes a drunkard, living in a cave separate from his family. One day Ham finds his father lying naked and unconscious. He walks away, leaving Shem and Japheth to cover their father with a blanket. Ila confronts Noah on allowing his grandchildren to survive, telling him that perhaps it was the intent of the Creator to give him the choice of whether mankind should be saved or not. When she asks why he didn't kill the babies, Noah reveals he could feel nothing but love for the babies upon seeing them - allowing him to see the goodness in mankind. Noah decides to rejoin his family. He and Naameh reconcile in her garden and she forgives him.

Later, the family stands atop a cliff face and Noah blesses them all as the beginning of a new human race. They watch as the Creator sends a rainbow from the sky, covering all of the Earth, signaling his promise to never destroy mankind again.a

Results (Indonesian) 1:

marah pada Nuh untuk apa yang terjadi pada Na'el. Nuh, percaya dia gagal Allah, imbibes anggur dan menjadi pemabuk, tinggal di sebuah gua yang terpisah dari keluarganya. Suatu hari Ham menemukan ayahnya tergeletak telanjang dan tidak sadar. Dia berjalan menjauh, meninggalkan SEM dan Yafet untuk menutupi ayah mereka dengan selimut. Ila menghadapkan Nuh pada memungkinkan cucunya untuk bertahan hidup, mengatakan kepadanya bahwa mungkin itu adalah maksud sang pencipta untuk memberikan pilihan Apakah manusia harus diselamatkan atau tidak. Ketika ia bertanya mengapa ia tidak membunuh bayi, Nuh menyatakan dia bisa merasakan apa-apa selain cinta untuk bayi setelah melihat mereka - yang memungkinkan dia untuk melihat kebaikan dalam manusia. Nuh memutuskan untuk bergabung keluarganya. Dia dan Naameh mendamaikan di kebun nya dan Dia mengampuni dia.Kemudian, keluarga berdiri di atas sebuah tebing dan Nuh memberkati mereka semua sebagai awal dari ras manusia baru. Mereka menonton sebagai pencipta mengirimkan pelangi dari langit, meliputi seluruh bumi, signaling janjinya untuk tidak menghancurkan umat manusia again.a

Results (Indonesian) 2:

marah pada Nuh untuk apa yang terjadi Na'el. Noah, percaya ia gagal Tuhan, imbibes anggur dan menjadi pemabuk, yang tinggal di sebuah gua yang terpisah dari keluarganya. Suatu hari Ham menemukan ayahnya berbaring telanjang dan tidak sadar. Ia berjalan pergi, meninggalkan Sem dan Yafet untuk menutupi ayah mereka dengan selimut. Ila menghadapkan Nuh pada memungkinkan cucu-cucunya untuk bertahan hidup, mengatakan kepadanya bahwa mungkin itu maksud dari Sang Pencipta untuk memberinya pilihan apakah manusia harus diselamatkan atau tidak. Ketika dia bertanya mengapa dia tidak membunuh bayi, Noah mengungkapkan dia bisa merasakan apa-apa selain cinta untuk bayi saat melihat mereka - yang memungkinkan dia untuk melihat kebaikan dalam umat manusia. Noah memutuskan untuk bergabung kembali keluarganya. Dia dan Naameh mendamaikan di kebun dan dia mengampuni dia.

Kemudian, keluarga berdiri di atas tebing dan Noah memberkati mereka semua sebagai awal dari ras manusia baru. Mereka menyaksikan Sang Pencipta mengirimkan pelangi dari langit, yang mencakup seluruh bumi, menandakan janjinya untuk tidak pernah menghancurkan umat manusia again.a