The Darker Vision of Thomas Malthus

The Darker Vision of Thomas Malthus

We tend to forget how much the nineteenth-century belief in unending progress was
accompanied by a parallel darker vision, one of unavoidable suffering for the lower
orders. That darker vision had been most famously (or notoriously) formulated in the
late eighteenth century by Thomas Malthus. In 1797, in the same year that he was
ordained as a minister of the Church of England, Malthus published An Essay on
Population, presenting the argument that human populations tended to reproduce
themselves much faster than food could be produced to keep them alive and well. From
that observation, he offered the provocative conclusion that whenever material conditions
did improve, whenever wages rose or food prices declined, the lower orders would
negate the positive effect by producing too many children – “too many” since agricultural
production could not possibly keep up, and the inexorable result of improved
material conditions would be overcrowding, famine, and disease for those lower orders.

Results (Indonesian) 1:

Visi gelap Thomas MalthusKita cenderung untuk lupa berapa banyak kepercayaan abad kesembilan belas tak berujung berlangsung adalahdidampingi oleh visi gelap paralel, salah satu tidak dapat dihindari penderitaan rendahpesanan. Bahwa visi gelap telah paling terkenal (atau terkenal) dirumuskan dalamakhir abad kedelapan belas oleh Thomas Malthus. Tahun 1797, pada tahun yang sama bahwa iaditahbiskan sebagai pendeta dari Gereja Inggris, Malthus diterbitkan An Essay onPopulasi, mempresentasikan argumen bahwa populasi manusia cenderung untuk mereproduksisendiri yang jauh lebih cepat daripada makanan bisa diproduksi untuk menjaga mereka hidup dan sehat. Daripengamatan, ia mempersembahkan provokatif kesimpulan bahwa setiap kali materi kondisimemperbaiki, setiap kali naik upah atau harga pangan yang menurun, perintah yang lebih rendah akanmeniadakan efek positif dengan menghasilkan anak-anak terlalu banyak-"terlalu banyak" karena pertanianproduksi tidak bisa mungkin bersaing, dan hasil tak terelakkan dari meningkatkondisi-kondisi material akan kepadatan penduduk, kelaparan dan penyakit untuk perintah yang lebih rendah.

Results (Indonesian) 2:

The Darker Visi Thomas Malthus Kita cenderung lupa berapa banyak keyakinan abad kesembilan belas berlangsung tanpa akhir yang disertai dengan visi yang lebih gelap paralel, salah satu penderitaan yang tidak dapat dihindari untuk rendah perintah. Bahwa visi gelap telah paling terkenal (atau terkenal) dirumuskan dalam akhir abad kedelapan belas oleh Thomas Malthus. Pada 1797, di tahun yang sama bahwa ia ditahbiskan sebagai pendeta Gereja Inggris, Malthus dipublikasikan An Essay on Population, menyajikan argumen bahwa populasi manusia cenderung untuk mereproduksi diri mereka jauh lebih cepat daripada makanan bisa diproduksi untuk menjaga mereka hidup dan sehat . Dari pengamatan itu, ia menawarkan kesimpulan provokatif bahwa setiap kali kondisi material tidak membaik, setiap kali upah naik atau harga pangan menurun, perintah lebih rendah akan meniadakan efek positif dengan memproduksi terlalu banyak anak - "terlalu banyak" karena pertanian produksi tidak mungkin menjaga , dan hasil tak terhindarkan dari ditingkatkan kondisi material akan berdesak-desakan, kelaparan, dan penyakit bagi mereka perintah yang lebih rendah.