Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
yang signifikan secara statistik (p <0,05) (Tabel III dan Tabel V).
koefisien korelasi Spearman digunakan untuk memeriksa variabel untuk
co-linearitas. Kemudian, analisis multivariabel dilakukan dan tidak signifikan
variabel dihilangkan secara berurutan menggunakan mundur
eliminasi pada p <0,05. Membingungkan dinilai pada setiap langkah dari
pengembangan model dengan memeriksa perubahan estimasi parameter.
Setiap perubahan> 25% dianggap menunjukkan pengganggu.
Hasil
Seroprevalensi
Sebanyak 9% (95% CI = 7,2-10,6, n = 102) dari 1144 hewan
diperiksa (589 sapi, kambing 309, dan 246 domba) positif untuk
antibodi PMK menggunakan uji 3ABC memblokir ELISA. Dari total
181 ternak yang diteliti, 38% (n = 69) yang seropositif karena kehadiran
setidaknya satu atau lebih hewan seropositif di kawanan. The withinherd
prevalensi bervariasi dari 0% sampai 60%.
Kawanan prevalensi secara statistik signifikan berbeda
antara wilayah Oromia dan daerah Beneshangul Gumuz. Sebuah
asosiasi statistik tidak signifikan diamati dengan individualanimal
prevalensi (χ2 = 2,49, p> 0,05) antara Oromia dan
Beneshangul Gumuz. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik
(χ2 = 17,1, p <0,05) antara seroprevalences dari setiap zona.
Seroprevalences Individu-hewan 15%, 11%, 10% dan 6% yang
tercatat di Tongo Kabupaten khusus, zona Wollega Barat, Kelem
zona Wollega dan zona Asosa, masing-masing. Terendah
prevalensi di tingkat hewan tercatat di distrik Mange
diikuti oleh kabupaten Asosa, sementara kawanan prevalensi terendah
tercatat di distrik Asosa diikuti oleh kabupaten Mange (Tabel I). The
hewan dan ternak seroprevalences penyakit di daerah, zonal dan
tingkat kabupaten dirangkum dalam Tabel I.
Hewan-tingkat prevalensi
perbedaan statistik yang signifikan antara tiga spesies
direkam setelah analisis deskriptif (χ2 = 33,5, p <0,05), univariat
Being translated, please wait..