A forest fire can be a real ecologi

A forest fire can be a real ecological disaster, regardless of whether it is caused by natural forces or human activity. It
is impossible to control nature, but it is possible to map forest fire risk zones and thereby minimise the frequency of fire,
avert damage, etc. Forest fire risk zones are locations where a fire is likely to start, and from where it can easily spread to
other areas. Anticipation of factors influencing the occurrence of fire and understanding the dynamic behaviour of fire are
critical aspects of fire management. A precise evaluation of forest fire problems and decisions on solution methods can only
be satisfactorily made when a fire risk zone map is available. Satellite data plays a vital role in identifying and mapping
forest fires and in recording the frequency at which different vegetation types/zones are affected. A geographic information
system (GIS) can be used effectively to combine different forest-fire-causing factors for demarcating the forest fire risk zone
map. Gorna Subwatershed, located in Madhya Pradesh, India, was selected for this study because it continually faces a forest
fire problem. A colour composite image from the Indian Remote Sensing Satellite (IRS) 1D LISS III was used for vegetation
mapping. Slope and other coverages (roads and settlements) were derived from topographic maps and field information. The
thematic and topographic information was digitised and ARC/INFO GIS software was used for analysis. Forest fire risk zones
were delineated by assigning subjective weights to the classes of all the layers according to their sensitivity to fire or their
fire-inducing capability. Four categories of forest fire risk ranging from very high to low were derived automatically. Almost
30% of the study area was predicted to be under very high and high-risk zones. The evolved GIS-based forest fire risk model
of the study area was found to be in strong agreement with actual fire-affected sites.

Results (Indonesian) 1:

Kebakaran hutan bisa menjadi bencana lingkungan yang nyata, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh kekuatan alam atau aktivitas manusia. Itutidak mungkin untuk mengontrol alam, tetapi mungkin peta zona resiko kebakaran hutan dan dengan demikian mengurangi frekuensi api,mencegah kerusakan, dll. Zona resiko kebakaran hutan adalah lokasi mana api itu mungkin untuk memulai, dan dari mana ia dapat dengan mudah menyebar kedaerah lain. Antisipasi faktor mempengaruhi terjadinya kebakaran dan memahami perilaku dinamis api yangaspek-aspek penting dari pengelolaan kebakaran. Evaluasi yang tepat hutan api masalah dan keputusan pada solusi metode hanya dapatmemuaskan dilakukan ketika sebuah peta zona resiko kebakaran tersedia. Data satelit memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan pemetaankebakaran hutan dan di rekaman dengan frekuensi di mana vegetasi yang berbeda jenis/zona yang terpengaruh. Informasi geografissistem (GIS) dapat digunakan secara efektif untuk menggabungkan faktor penyebab kebakaran hutan yang berbeda untuk demarcating zona resiko kebakaran hutanpeta. Gorna Subwatershed, terletak di Madhya Pradesh, India, dipilih untuk studi ini karena itu terus-menerus menghadapi hutanapi masalah. Warna gabungan gambar dari India Remote Sensing satelit (IR) 1D LISS III digunakan untuk tumbuh-tumbuhanpemetaan. Lereng dan pemberitaan lain (jalan dan pemukiman) adalah berasal dari bidang informasi dan peta topografi. Theinformasi tematik dan topografi didigitalkan dan perangkat lunak GIS ARC/INFO digunakan untuk analisis. Zona resiko kebakaran hutanZmiinyi ditentukan oleh menugaskan subjektif bobot untuk kelas di semua lapisan menurut mereka kepekaan terhadap kebakaran atau merekakemampuan api-merangsang. Empat kategori dari resiko kebakaran hutan yang mulai sangat tinggi-rendah adalah berasal secara otomatis. Hampir30% dari daerah studi diperkirakan berada di bawah zona sangat tinggi dan berisiko tinggi. Model risiko kebakaran hutan berbasis GIS berevolusistudi wilayah ditemukan untuk menjadi kuat perjanjian dengan api yang terkena dampak sebenarnya situs.

Results (Indonesian) 2:

Sebuah kebakaran hutan dapat menjadi bencana ekologis yang nyata, terlepas dari apakah itu disebabkan oleh kekuatan alam atau aktivitas manusia. Ini
mungkin untuk mengendalikan alam, tapi mungkin untuk memetakan zona risiko kebakaran hutan dan dengan demikian mengurangi frekuensi kebakaran,
mencegah kerusakan, dll zona resiko kebakaran hutan adalah lokasi di mana api kemungkinan untuk memulai, dan dari mana ia dapat dengan mudah menyebar ke
daerah lain. Antisipasi faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran dan memahami perilaku dinamis dari kebakaran
aspek penting dari manajemen kebakaran. Evaluasi yang tepat dari masalah kebakaran hutan dan keputusan tentang metode solusi hanya dapat
secara memuaskan dibuat ketika peta zona resiko kebakaran yang tersedia. Data satelit memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan memetakan
kebakaran hutan dan di rekaman frekuensi di mana jenis vegetasi yang berbeda / zona yang terpengaruh. Sebuah informasi geografis
sistem (GIS) dapat digunakan secara efektif untuk menggabungkan faktor hutan-api penyebab yang berbeda untuk demarkasi kebakaran hutan zona resiko
peta. Gorna DPS, yang terletak di Madhya Pradesh, India, dipilih untuk penelitian ini karena terus menghadapi hutan
masalah kebakaran. Sebuah gambar warna komposit dari Indian Remote Sensing Satellite (IRS) 1D LISS III digunakan untuk vegetasi
pemetaan. Kemiringan dan jaminan lainnya (jalan dan pemukiman) berasal dari peta topografi dan informasi lapangan. The
informasi tematik dan topografi adalah digital dan ARC / INFO software GIS digunakan untuk analisis. Zona risiko kebakaran hutan
yang digambarkan dengan pemberian bobot subjektif ke kelas semua lapisan sesuai dengan sensitivitas mereka untuk memecat atau mereka
kemampuan api-inducing. Empat kategori risiko kebakaran hutan mulai dari sangat tinggi ke rendah berasal otomatis. Hampir
30% dari daerah penelitian diperkirakan berada di bawah zona sangat tinggi dan berisiko tinggi. Model berevolusi berbasis GIS kebakaran hutan risiko
dari daerah penelitian ditemukan dalam perjanjian yang kuat dengan situs bekas kebakaran yang sebenarnya.