Most of the mercury in surface wate

Most of the mercury in surface waters and sediments is typically inorganic Hg (II), yet the mercury accumulated in fish and higher trophic levels of aquatic food webs is almost entirely methylmercury. Some species of fish-eating seabirds and aquatic mammals exhibit highly variable amounts of inorganic mercury in their internal organs, particularly the liver and kidneys. The presence of inorganic mercury in piscivorous birds and mammals is generally attributed to the ability of these species to convert methylmercury to the less toxic inorganic mercury via demethylation. The presence of inorganic mercury in internal organs and tissues does not indicate dietary uptake or bioaccumulation of inorganic mercury by these organisms.

Results (Indonesian) 1:

Sebagian besar air raksa dalam air permukaan dan sedimen adalah biasanya anorganik Hg (II), namun merkuri yang terakumulasi dalam fish dan lebih tinggi tingkat tropik akuatik pangan webs hampir seluruhnya methylmercury. Beberapa spesies fish-makan burung laut dan perairan mamalia menunjukkan jumlah anorganik raksa di organ-organ internal mereka, terutama hati dan ginjal yang sangat bervariasi. Kehadiran Merkurius anorganik di piscivorous burung dan mamalia ini umumnya dikaitkan dengan kemampuan spesies ini untuk mengkonversi methylmercury yang kurang beracun anorganik Merkurius melalui demethylation. Kehadiran anorganik merkuri dalam organ dan jaringan tidak menunjukkan penyerapan makanan atau bioakumulasi anorganik Merkurius oleh organisme ini.

Results (Indonesian) 2:

Sebagian besar merkuri di permukaan air dan sedimen biasanya anorganik Hg (II), namun merkuri terakumulasi dalam ikan dan tingkat tropik yang lebih tinggi dari jaring makanan air hampir seluruhnya methylmercury. Beberapa spesies ikan pemakan burung laut dan mamalia air menunjukkan jumlah sangat bervariasi dari merkuri anorganik dalam organ internal mereka, terutama hati dan ginjal. Kehadiran merkuri anorganik pada burung yg makan ikan dan mamalia umumnya dikaitkan dengan kemampuan spesies tersebut untuk mengubah methylmercury ke merkuri anorganik kurang beracun melalui demethylation. Kehadiran merkuri anorganik dalam organ dan jaringan tidak menunjukkan serapan makanan atau bioakumulasi merkuri anorganik oleh organisme tersebut.