1. IntroductionChronic heart failur

1. Introduction

Chronic heart failure (CHF) is a condition with poor prognosis and a four year mortality of 50% [1]. It has a large impact on physical capacity since exercise capacity in patients with CHF is approximately 50–75% of normal age and gender
predicted values [2]. Physical impairment negatively impacts health-related quality of life (HRQoL) [3] and the activities of importance in life [4]. Further, increased effort and reduced ability to perform activities of daily living (ADL) is described in patients with CHF [5]. The strain from physical activity increases as NYHA-class advances or CHF severity progresses [1]. In chronic disease, ADL is important, especially in the case of frail, older patients in whom prolongation of life may not always be the primary aim of therapy [6]. The general public believes that exertion should be avoided when having CHF [7],

Results (Indonesian) 2:

1. Pendahuluan

gagal jantung kronis (CHF) adalah suatu kondisi dengan prognosis yang buruk dan kematian empat tahun 50% [1]. Ini memiliki dampak besar pada kemampuan fisik karena kapasitas latihan pada pasien dengan CHF adalah sekitar 50-75% dari usia normal dan jenis kelamin
prediksi nilai [2]. Gangguan fisik negatif dampak kualitas kesehatan yang berhubungan dengan kehidupan (HRQOL) [3] dan kegiatan penting dalam kehidupan [4]. Selanjutnya, peningkatan usaha dan mengurangi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari (ADL) dijelaskan pada pasien dengan CHF [5]. Strain dari aktivitas fisik meningkat seiring kemajuan NYHA kelas atau CHF keparahan berlangsung [1]. Pada penyakit kronis, ADL penting, terutama dalam kasus lemah, pasien yang lebih tua di antaranya perpanjangan hidup mungkin tidak selalu menjadi tujuan utama terapi [6]. Masyarakat umum percaya bahwa tenaga harus dihindari ketika memiliki CHF [7],