Those are two different people who

Those are two different people who do two different things," he said. "We do not diagnose, we do not cure."

The state's investigation started three years ago when the Florida Department of Health received a complaint about
Rovhana's practice.

Several months ago, an investigator called Rovhana and made an appointment. A Tampa police officer also made an appointment.

Rovhana says she feels duped. She said the investigators asked leading questions. "I feel set up," she said.
But Davis said officers think the case will stand up in court. Investigators have audio recordings of the appointments, she said.

"It's a very big deal," Davis said. "Her business card alone lists her as a Ph.D. You can talk all you want about a missing
'candidate,' but she identified herself as a doctor."

Times news researcher John Martin contributed to this report. Jessica Vander Velde can be reached at [e-mail].

Results (Indonesian) 1:

Mereka adalah dua orang yang berbeda yang melakukan dua hal yang berbeda,"katanya. "Kami tidak mendiagnosa, kita tidak menyembuhkan."Negara penyelidikan dimulai tiga tahun yang lalu, ketika Florida Departemen Kesehatan menerima keluhan tentangRovhana's praktek.Beberapa bulan yang lalu, penyidik disebut Rovhana dan membuat janji. Seorang perwira polisi Tampa juga membuat janji.Rovhana mengatakan ia merasa ditipu. Dia mengatakan para peneliti bertanya pertanyaan terkemuka. "Saya merasa ditetapkan," katanya.Tapi Davis kata petugas berpikir kasus akan berdiri di pengadilan. Peneliti memiliki rekaman audio janji, katanya."Itu adalah masalah yang sangat besar," kata Davis. "Nya kartu sendiri daftar dirinya sebagai Ph.D. Anda dapat berbicara semua yang Anda inginkan tentang hilang"calon', tapi dia mengidentifikasi dirinya sebagai dokter."Kali Berita peneliti John Martin berkontribusi pada laporan ini. Jessica Vander Velde dapat dihubungi di [e-mail].

Results (Indonesian) 2:

Mereka adalah dua orang yang berbeda yang melakukan dua hal yang berbeda, "katanya." Kami tidak mendiagnosa, kita tidak menyembuhkan. "

Penyelidikan negara mulai tiga tahun lalu ketika Florida Departemen Kesehatan menerima keluhan tentang
praktik Rovhana ini.

Beberapa bulan yang lalu , penyidik disebut Rovhana dan membuat janji. seorang polisi Tampa juga membuat janji.

Rovhana mengatakan dia merasa ditipu. dia mengatakan para peneliti mengajukan pertanyaan terkemuka. "saya merasa diatur," katanya.
Namun Davis mengatakan petugas pikir kasus ini akan berdiri di pengadilan. Penyidik harus rekaman audio dari janji, katanya.

"Ini masalah yang sangat besar," kata Davis. "kartu nama nya sendiri berisi sebagai Ph.D. Anda dapat berbicara semua yang Anda inginkan tentang hilang
'calon', tapi dia mengidentifikasi dirinya sebagai dokter. "

Waktu berita peneliti John Martin kontribusi untuk laporan ini. Jessica Vander Velde bisa dihubungi di [e-mail].