Fibrosis is detrimental in a number

Fibrosis is detrimental in a number of ways:
1. The scar compresses and may ultimately obliterate the
parenchymal cells and blood vessels.
2. Deposition of basement membrane components between the
capillary endothelial cells and the parenchymal cells presents
a diffusional barrier which contributes to malnutrition of the
tissue cells.
3. An increased amount and rigidity of the extracellular matrix
unfavorably affect the elasticity and flexibility of the whole
tissue, compromising the mechanical function of organs such
as the heart and lungs.
4. Furthermore, the altered extracellular environment is sensed by
integrins. Through these transmembrane proteins and the coupled
intracellular signal transducing networks (see Fig. 3-11),
fibrosis may modulate several aspects of cell behavior, including
polarity, motility, and gene expression (Raghow, 1994).

Results (Indonesian) 1:

Fibrosis merugikan dalam sejumlah cara:1. bekas luka kompres dan mungkin akhirnya menghapuskanparenchymal sel dan pembuluh darah.2. pengendapan komponen membran dasar antarakapiler endotel sel dan sel-sel parenchymal hadiahpenghalang diffusional yang memberikan kontribusi untuk malnutrisi darisel-sel jaringan.3. peningkatan jumlah dan kekakuan dari matriks ekstraselulertidak mempengaruhi elastisitas dan fleksibilitas dari keseluruhanJaringan, mengorbankan fungsi mekanikal organ-organ sepertisebagai jantung dan paru-paru.4. selanjutnya, berubah lingkungan ekstraseluler dirasakan olehintegrins. Melalui transmembran protein dan ditambahintraseluler sinyal transducing jaringan (Lihat gambar 3-11),fibrosis dapat memodulasi beberapa aspek perilaku sel, termasukpolaritas, motilitas dan gen ekspresi (Raghow, 1994).

Results (Indonesian) 2:

Fibrosis adalah merugikan dalam beberapa cara:
1. Bekas luka kompres dan akhirnya dapat melenyapkan
sel parenkim dan pembuluh darah.
2. Deposisi komponen membran basal antara
sel-sel endotel kapiler dan sel-sel parenkim menyajikan
penghalang difusional yang memberikan kontribusi gizi dari
sel-sel jaringan.
3. Peningkatan jumlah dan kekakuan matriks ekstraselular
kurang menguntungkan mempengaruhi elastisitas dan fleksibilitas dari seluruh
jaringan, mengorbankan fungsi mekanik organ seperti
sebagai jantung dan paru-paru.
4. Selanjutnya, lingkungan ekstraseluler berubah dirasakan oleh
integrin. Melalui protein transmembran ini dan ditambah
jaringan sinyal transducing intraseluler (lihat Gambar. 3-11),
fibrosis dapat memodulasi beberapa aspek dari perilaku sel, termasuk
polaritas, motilitas, dan ekspresi gen (Raghow, 1994).