Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
DITERIMA NASKAH
Menurut data kami, tidak ada kecenderungan umum dalam kegiatan antijamur yang berkaitan dengan
peningkatan atau penurunan MW atau DA, itu tergantung pada jenis jamur tertentu. Bisa
disimpulkan bahwa aktivitas antijamur dari kitosan dipengaruhi oleh berat molekul untuk F.
oxysporum, dengan tingkat asetilasi untuk A. solani tapi tidak ada MW atau DA ketergantungan yang
diamati dengan A. niger. Penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan ini yang
dapat didasarkan pada mekanisme tertentu. Hingga kini, tiga mekanisme yang berbeda telah
diusulkan untuk menghambat jamur dengan chitosan. Dalam yang pertama, interaksi kitosan dengan
komponen fosfolipid bermuatan negatif dari membran jamur menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran dan menyebabkan kebocoran isi sel. Untuk yang kedua,
bertindak kitosan sebagai agen chelating dengan mengikat elemen, menyebabkan nutrisi penting
tidak tersedia untuk pertumbuhan normal dari jamur. Terakhir, penetrasi dinding sel dan interaksi dengan DNA
dapat mempengaruhi produksi protein esensial dan enzim (Kong et al. 2010). Maka
perbedaan aktivitas antijamur dan karakteristik kitosan ketergantungan juga akan
dipengaruhi oleh mekanisme kitosan inhibisi yang berbeda untuk masing-masing mikroorganisme.
Being translated, please wait..
