A recent study on mercury in canned

A recent study on mercury in canned fish reported no significant difference between total mercury in albacore (144 cans, 72 composite samples) packed in water (0.227 ppm), spring water (0.232 ppm), or soy oil (0.220 ppm) (Shim, Dorworth, Lasrado, & Santerre, 2004). However, water-packed albacore in foil pouches had a significantly higher mercury concentration (0.330 ppm) than the other three packing methods. The combined ave. mercury concentration for albacore tuna
was 0.309 ppm. Interestingly, significant differences in packing materials were reported for light tuna: light tuna in vegetable oil (0.183 ppm) was higher in mercury than light tuna in water (0.054 ppm), and light tuna in soy oil (0.340 ppm) was significantly higher than in both vegetable oil and water. All cans were purchased from retail stores in Lafayette, Indiana, in 2003. Since the cans were not drained prior to analysis, it is hard to make a direct comparison
with the results of the present study.

Results (Indonesian) 1:

Sebuah studi terbaru di Merkurius di ikan kalengan dilaporkan ada perbedaan yang signifikan antara total Merkurius di albacore (144 kaleng, 72 sampel komposit) dikemas dalam air (0.227 ppm), musim semi air (0.232 ppm), atau kedelai minyak (0.220 ppm) (Shim, Dorworth, Lasrado, & Santerre, 2004). Namun, albacore air-dikemas dalam kantong foil memiliki konsentrasi raksa yang secara signifikan lebih tinggi (0.330 ppm) daripada metode kemasan lain tiga. Konsentrasi raksa ave. gabungan untuk albacore tunaadalah 0.309 ppm. Menariknya, perbedaan yang signifikan dalam bahan kemasan dilaporkan untuk tuna terang: cahaya tuna dalam minyak nabati (0.183 ppm) lebih tinggi di mercury dari cahaya tuna dalam air (0.054 ppm), dan cahaya tuna dalam minyak kedelai (0.340 ppm) adalah signifikan lebih tinggi daripada minyak sayur dan air. Semua kaleng itu dibeli dari toko-toko eceran di Lafayette, Indiana, tahun 2003. Karena kaleng yang tidak dikeringkan sebelum analisis, sangat sulit untuk membuat perbandingan langsungdengan hasil penelitian ini.

Results (Indonesian) 2:

Sebuah studi baru pada merkuri dalam ikan kaleng melaporkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah merkuri dalam albacore (144 kaleng, 72 sampel komposit) dikemas dalam air (0,227 ppm), mata air (0,232 ppm), atau minyak kedelai (0,220 ppm) (Shim, Dorworth, Lasrado & Santerre, 2004). Namun, albacore air dikemas dalam foil kantong memiliki konsentrasi merkuri secara signifikan lebih tinggi (0.330 ppm) dari tiga metode kemasan lainnya. Ave gabungan. Konsentrasi merkuri untuk albacore tuna
adalah 0,309 ppm. Menariknya, perbedaan yang signifikan dalam bahan kemasan yang dilaporkan untuk tuna: tuna dalam minyak sayur (0,183 ppm) lebih tinggi pada merkuri daripada tuna cahaya dalam air (0,054 ppm), dan tuna dalam minyak kedelai (0.340 ppm) secara signifikan lebih tinggi daripada di kedua minyak sayur dan air. Semua kaleng yang dibeli dari toko ritel di Lafayette, Indiana, pada tahun 2003. Sejak kaleng tidak dikeringkan sebelum analisis, sulit untuk membuat perbandingan langsung
dengan hasil penelitian ini.