Percentage of Minority Adolescents

Percentage of Minority Adolescents in Stages of Ethnic Identity Formation
Unexamined Search
(Moratorium) Achieved
Asian American 57.1% 21.4% 21.4%
Blacks 56.5 21.7 21.7
Hispanics 52.1 26.9 21.7
Total 55.7% 22.9% 21.3%
Source: Adapted from J. Phinney. (1989). Stages of ethnic identity development in minoritygroup 4o¬lescents. Journal of Early Adolescence, 9, 34-49.
with the personal implications of minority membership. The important element appears not to be the particular minority group the adolescent is from, but the adolescent's stage of development of an ethnic identity. The one exception to this finding comes from white adolescents, who had no sense of their own ethnicity and saw themselves only as "American." Phinney notes that this ethnocentric at¬titude is out of touch with our increasingly pluralistic society. By the mid-1990, minorities should comprise about one-third of all those between the ages of 15 and 25•(Wetzel, 1987).
Somewhat different issues are important for different ethnic groups. Asian American adolescents were more likely to express concerns related to academic achievement, for example, quotas for universities that might exclude them. Black males expressed concern about job discrimination and negative images of black adolescents, and black females mentioned standards of beauty that did not include them, for example, long, flowing hair and "creamy" skin. Hispanic adolescents reported most concern with prejudice (Phinney, 1989a). Despite these concerns, relatively few minority adolescents appear to have internalized negative attitudes toward their group. Only 20% mentioned negative attitudes during the interview, and these were distributed evenly across identity statuses (Phinney, I989a).
INTIMACY: CONTEXT AND COMMITMENT
Adolescents of every background have one thing in common: They all will share themselves with others in intimate relationships. Intimacy is often misunderstood. Like many adults, most adolescents associate it with romance, passion, being to¬gether, or being so close one can finish the other's sentences. Yet arguments, like romance, can provide the ground for intimate encounters, passion can involve little sharing of feelings, and always being together may signal a relationship that pro

Results (Indonesian) 2:

Persentase Minoritas Remaja di Tahapan Pembentukan Identitas Etnis
tidak diperiksa Cari
(Moratorium) Dicapai
Asian American 57,1% 21,4% 21,4%
Blacks 56,5 21,7 21,7
Hispanik 52,1 26,9 21,7
Jumlah 55,7% 22,9% 21,3%
Sumber: Diadaptasi dari J. Phinney. (1989). Tahap perkembangan identitas etnis di 4o¬lescents minoritygroup. Jurnal Awal Masa remaja, 9, 34-49.
Dengan implikasi pribadi keanggotaan minoritas. Unsur penting tampaknya tidak menjadi kelompok minoritas tertentu remaja adalah dari, tetapi panggung remaja dari perkembangan identitas etnis. Satu-satunya pengecualian untuk temuan ini berasal dari remaja putih, yang tidak memiliki rasa etnis mereka sendiri dan melihat diri mereka hanya sebagai "Amerika." Phinney mencatat bahwa at¬titude etnosentris ini tidak berhubungan dengan masyarakat yang semakin pluralistik kami. Pada pertengahan tahun 1990, minoritas harus terdiri sekitar sepertiga dari semua orang antara usia 15 dan 25 • (Wetzel, 1987).
Masalah Agak berbeda yang penting bagi kelompok-kelompok etnis yang berbeda. Remaja Amerika Asia lebih mungkin untuk mengekspresikan kekhawatiran terkait dengan prestasi akademik, misalnya, kuota untuk universitas yang mungkin mengecualikan mereka. Laki-laki hitam menyatakan keprihatinan tentang diskriminasi kerja dan citra negatif dari remaja hitam, dan wanita hitam disebutkan standar kecantikan yang tidak termasuk mereka, misalnya, panjang, mengalir rambut dan "lembut" kulit. Remaja Hispanik melaporkan paling perhatian dengan prasangka (Phinney, 1989a). Meskipun kekhawatiran ini, relatif sedikit remaja minoritas tampaknya telah diinternalisasi sikap negatif terhadap kelompok mereka. Hanya 20% yang disebutkan sikap negatif selama wawancara, dan ini merata di seluruh status identitas (Phinney, I989a).
Keintiman: KONTEKS DAN KOMITMEN
Remaja dari setiap latar belakang memiliki satu kesamaan: Mereka semua akan berbagi diri dengan orang lain dalam hubungan intim. Keintiman sering disalahpahami. Seperti banyak orang dewasa, kebanyakan remaja mengasosiasikannya dengan cinta, gairah, menjadi to¬gether, atau menjadi begitu dekat satu dapat menyelesaikan kalimat yang lain. Namun argumen, seperti roman, dapat memberikan dasar untuk pertemuan intim, gairah dapat melibatkan sedikit berbagi perasaan, dan selalu berada bersama-sama mungkin menandakan hubungan yang pro