Equally separate from the Indo-Euro

Equally separate from the Indo-Europeans but more numerous than the Basques were
the Magyars of east-central Europe, related in distant origin and language to the Finns
and the Estonians. There were other even more “exceptional” or “outsider” peoples,
notably the Gypsies and the Jews, who were considered non-European in origin but also
non-European in nature, even though they had resided in Europe for centuries. They
themselves recognized their non-European origins – indeed traditionally considered that
origin part of an identity of which they were proud. They spoke separate languages,
practiced separate religions, maintained separate cultures and dress, and looked physically
different. Whether they might eventually be integrated into modern European civilization
or somehow blend into one or another of Europe’s peoples became a major issue
in the nineteenth century, especially in the case of the Jews, who were more numerous
than the Gypsies and blended into surrounding cultures more amply.

Results (Indonesian) 1:

Sama terpisah dari orang Indo-Eropah tetapi lebih banyak daripada orang BasqueMagyar Eropa Timur-Tengah, berkaitan dengan asal-usul jauh dan bahasa Finlandiadan Estonia. Ada bahkan lebih "luar biasa" atau "luar" orang-orang lain,terutama gipsi dan kaum Yahudi yang dianggap sebagai non-Eropa dalam asal tetapi juganon-Eropa di alam, meskipun mereka telah tinggal di Eropa selama berabad-abad. Merekasendiri mengakui mereka origins non-Eropa-memang secara tradisional dianggap bahwa asal bagian dari identitas yang mereka adalah bangga. Mereka berbicara bahasa yang terpisah,dipraktekkan agama yang terpisah, dipelihara terpisah budaya dan pakaian, dan tampak secara fisikberbeda. Apakah mereka mungkin akhirnya dapat diintegrasikan ke dalam tamadun Eropah modenentah bagaimana dipadukan menjadi satu atau lain dari orang-orang di Eropa menjadi isu utamapada abad kesembilan belas, terutama dalam kasus orang Yahudi, siapa yang lebih banyakdaripada gipsi dan dicampur ke sekitarnya budaya lebih berlimpah.

Results (Indonesian) 2:

Sama terpisah dari Indo-Eropa tetapi lebih banyak daripada Basque yang
Magyar dari timur-tengah Eropa, terkait asal jauh dan bahasa untuk Finlandia
dan Estonia. Ada bahkan lebih "luar biasa" atau "orang luar" orang lain,
terutama Gipsi dan Yahudi, yang dianggap non-Eropa berasal, tetapi juga
non-Eropa di alam, meskipun mereka telah tinggal di Eropa selama berabad-abad. Mereka
sendiri mengakui asal-usul non-Eropa mereka - memang secara tradisional dianggap bahwa
asal bagian dari identitas yang mereka bangga. Mereka berbicara bahasa terpisah,
dipraktekkan agama yang terpisah, dipelihara budaya dan pakaian yang terpisah, dan tampak secara fisik
berbeda. Apakah mereka akhirnya bisa diintegrasikan ke dalam peradaban Eropa modern
atau entah bagaimana berbaur menjadi satu atau lain dari masyarakat Eropa menjadi isu utama
pada abad kesembilan belas, terutama dalam kasus orang-orang Yahudi, yang lebih banyak
daripada Gipsi dan dicampur ke sekitarnya budaya lebih berlimpah.