Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Pernyataan dari masalahHubungan antara manajer tujuan-directedness, kepercayaan umum, danpengambilan keputusan gaya tidak jelas. Ada kurangnya studi yang mengeksplorasihubungan antara tujuan-directedness dan pengambilan keputusan dalam pengaturan organisasi. Sebuah studi oleh Kenward, Folke, Holmberg, Johansson, dan Gredebäck (2009) memeriksa tujuan-directedness dan pengambilan keputusan, tetapi penduduk adalah anak-anak muda. Fokus upaya penelitian tersebut adalah kemampuan kognitif anak-anak ketika mereka mencari untuk mendapatkan hasil tertentu. Upaya penelitian lain pada tujuan-directedness telah berfokus pada individu di berbagai tahap karir untuk menyertakan masuk ke perguruan tinggi dan pensiun (Koestner, 2008; Payne et al., 1991). Studi ini tidak melakukan mengevaluasi manajer tujuan-directedness dalam kegiatan organisasi atau dampak dari tujuan-directedness pada pengambilan keputusan. Kesenjangan penelitian ini signifikan karena tujuan-directedness berkaitan dengan bagaimana individu memahami masa depan dan rencana mereka ambil untuk mencapai tujuan mereka (Robbins & Patton, 1985). Kurangnya tujuan-directedness di manager dapat memiliki implikasi negatif bagi manajer, bawahan dan organisasi itu sendiri. Hal ini masuk akal untuk mengharapkan bahwa goaldirectedness akan berhubungan dengan gaya pengambilan keputusan. Parayitam dan Dooley (2009) mengamati bahwa ada beberapa upaya penelitian peran kepercayaan dan pengambilan keputusan. Parayitam dan Dooley juga mencatat bahwa penelitian tentang kepercayaan dan pengambilan keputusan telah terpecah. Dalam penelitiannya disertasi tentang hubungan antara kepercayaan dan pengambilan keputusan, McClintock (2005) tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kepercayaan umum dan pengambilan keputusan. Namun, McClintock digunakan Rowe keputusan gaya persediaan (Rowe & Mason, 1987) untuk mengukur gaya pengambilan keputusan. McClintock's studi memiliki keterbatasan berdasarkan ukuran sampel tidak memadai dan pelanggaran asumsi parametrik tes. Itu juga tidak jelas jika hubungan bisa muncul antara kepercayaan umum dan gaya pengambilan keputusan yang dipilih McClintock. Michel (2007) mencatat bahwa "kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah mendefinisikanatribut organisasi kinerja tinggi. Tantangannya adalah untuk memastikan bahwa baikpraktek-praktek pengambilan keputusan menyerap seluruh organisasi"(p. 33). Organisasimemahami pentingnya pengambilan keputusan manajerial dan telah berinvestasi dalam sumber daya untuk membantu manajer meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan mereka (Kamhawi, 2008). Namun, sumber daya ini mungkin akan sia-sia jika kurangnya tujuan-directedness ataukeengganan untuk mempercayai orang lain adalah sifat lazim dalam manajer. Kurangnya goaldirectedness atau keengganan untuk mempercayai orang lain bisa merusak kemampuan pengambilan keputusan manajer dan suboptimize efektivitas organisasi.
Being translated, please wait..
