He laughed at my odd kind of arithm

He laughed at my odd kind of arithmetic (as he was pleased to call it), in
reckoning the numbers of our people by a computation drawn from the several
sects among us, in religion and politics. He said, he knew no reason why those
who entertain opinions prejudicial to the public should be obliged to change, or
should not be obliged to conceal them. And as it was tyranny in any government
to require the first, so it was weakness not to enforce the second: for a man may
be allowed to keep poisons in his closet, but not to vend them about for cordials.

Results (Indonesian) 1:

Dia tertawa pada jenis aneh aritmatika (seperti yang Ia berkenan untuk menyebutnya), di dalamperhitungan jumlah orang-orang kami dengan perhitungan yang diambil dari beberapamazhab-mazhab antara kita, di agama dan politik. Katanya, ia tahu alasan mengapa orang-orangyang menghibur pendapat merugikan kepada publik harus wajib untuk mengubah, atauharus tidak akan berkewajiban untuk menyembunyikan mereka. Dan seperti yang tirani di pejabatmembutuhkan pertama, sehingga kelemahan bukan untuk menegakkan kedua: untuk seorang Meidiizinkan untuk menjaga racun di lemari, tetapi tidak untuk menjaja mereka tentang untuk Cordial.