Figure 4 shows the operability of r

Figure 4 shows the operability of root cause analysis by using a fish bone diagram. The company broke down the product availability problem into four areas, namely, facility and equipment problems, system and procedure problems, information flow problems and a resources (knowledge and practices) problem. From the price of non-
conformance (PONC) analysis, the company found that the biggest losses came from the knowledge sharing problem, which meant that lack of knowledge cost as much as US$ 20.987 per week. This loss came from, for instance, back orders, cancelled
contracts, etc. From this analysis, the company created an action plan, as shown in
Table II.

Results (Indonesian) 1:

Gambar 4 menunjukkan operabilitas analisa penyebab dengan menggunakan diagram tulang ikan. Perusahaan pecah masalah ketersediaan produk menjadi empat bidang, yaitu masalah fasilitas dan peralatan, sistem dan prosedur masalah, masalah aliran informasi dan sumber daya (pengetahuan dan praktik) masalah. Dari harga non-Analisis kesesuaian (PONC), perusahaan ditemukan bahwa kerugian terbesar datang dari pengetahuan berbagi masalah, yang berarti bahwa kurangnya pengetahuan biaya sebanyak AS$ 20.987 per minggu. Kerugian ini datang dari, misalnya, kembali perintah, dibatalkankontrak, dll. Dari analisis ini, perusahaan membuat rencana aksi, seperti yang ditunjukkan dalamTabel II.

Results (Indonesian) 2:

Gambar 4 menunjukkan operabilitas analisis akar penyebab dengan menggunakan diagram tulang ikan. Perusahaan rusak masalah ketersediaan produk dalam empat bidang, yaitu, fasilitas dan masalah peralatan, sistem dan prosedur masalah, masalah arus informasi dan sumber daya (pengetahuan dan praktek) masalah. Dari harga non
kesesuaian (Ponc) analisis, perusahaan menemukan bahwa kerugian terbesar datang dari berbagi pengetahuan masalah, yang berarti bahwa kurangnya pengetahuan biaya sebanyak US $ 20,987 per minggu. Kerugian ini berasal dari, misalnya, kembali pesanan, membatalkan
kontrak, dll Dari analisis ini, perusahaan menciptakan sebuah rencana tindakan, seperti yang ditunjukkan pada
Tabel II.