Cultivating shiitake mushrooms repr

Cultivating shiitake mushrooms represents an
opportunity to utilize healthy low-grade and small diameter
trees thinned from woodlots as well as
healthy branch-wood cut from the tops of harvested
saw-timber trees. When the mushrooms are collected
and marketed, the result is a relatively short-term
payback for long-term management of wooded areas.
The cultivation of shiitake mushrooms on solid
wood requires a significant amount of shade and
wind protection, but not a significant amount of
acreage. Therefore it is an excellent opportunity
for landowners with smaller acreages to utilize
forested or shaded areas. Shiitake producers
can often obtain wood for cultivation from land
management agencies or private landowners. In
addition to making productive use of woodlots and
forested acres, logs that have been used for shiitake
production, called “spent” logs, can be ground and
recycled as compost (see page 12 for Kimmons and
others, 2003) or used as a fuel and heat source for
winter mushroom production (see box page 6).
Shiitake mushrooms can be grown indoors or
outdoors on almost any deciduous wood that retains
its bark for a number of years. When shiitake are
cultivated outdoors on logs in a managed shade
environment, a forest farming practice is initiated.

Results (Indonesian) 1:

Budidaya shiitake jamur mewakilikesempatan untuk memanfaatkan sehat ringan dan kecil diameterpohon menipis dari woodlots sertamemotong cabang-kayu sehat dari puncak dipanenpohon-pohon kayu gergaji. Ketika jamur dikumpulkandan dipasarkan, hasilnya adalah relatif jangka pendekpengembalian jangka panjang pengelolaan daerah berhutan.Budidaya jamur shiitake pada padatkayu memerlukan sejumlah besar warna danangin perlindungan, tapi bukan jumlah yang signifikanareal. Oleh karena itu ini adalah kesempatan yang sangat baikuntuk pemilik tanah dengan acreages kecil untuk memanfaatkandaerah berhutan atau berbayang. Shiitake produsensering dapat memperoleh kayu untuk budidaya dari tanahlembaga manajemen atau pemilik tanah swasta. DalamSelain membuat produktif penggunaan woodlots danhektar hutan, log yang telah digunakan untuk shiitakeproduksi, disebut "menghabiskan" log, dapat tanah dandaur ulang sebagai kompos (Lihat halaman 12 untuk Kimmons danlain, 2003) atau digunakan sebagai sumber bahan bakar dan panasproduksi jamur musim dingin (Lihat kotak halaman 6).Jamur shiitake dapat tumbuh di dalam ruangan ataudi luar rumah pada hampir semua kayu gugur yang mempertahankankulit untuk beberapa tahun. Ketika shiitake yangdibudidayakan di luar ruangan di log dalam naungan dikelolalingkungan, hutan budidaya praktek dimulai.

Results (Indonesian) 2:

Budidaya jamur shiitake merupakan
kesempatan untuk memanfaatkan sehat kelas rendah dan diameter kecil
pohon menipis dari woodlots serta
sehat cut cabang-kayu dari puncak panen
pohon saw kayu. Ketika jamur dikumpulkan
dan dipasarkan, hasilnya adalah jangka pendek relatif
pengembalian pengelolaan jangka panjang dari daerah berhutan.
Budidaya jamur shiitake pada padat
kayu membutuhkan sejumlah besar naungan dan
perlindungan angin, tapi bukan jumlah yang signifikan
areal. Oleh karena itu kesempatan yang sangat baik
untuk pemilik tanah dengan acreages kecil untuk memanfaatkan
kawasan hutan atau berbayang. Produsen shiitake
sering dapat memperoleh kayu untuk budidaya dari tanah
lembaga manajemen atau pemilik tanah swasta. Di
samping memanfaatkan produktif woodlots dan
ekar hutan, kayu yang telah digunakan untuk shiitake
produksi, yang disebut "menghabiskan" log, bisa tanah dan
didaur ulang sebagai kompos (lihat halaman 12 untuk KIMMONS dan
lain-lain, 2003) atau digunakan sebagai bahan bakar dan sumber panas untuk
produksi jamur musim dingin (lihat kotak halaman 6).
Shiitake jamur dapat tumbuh di dalam ruangan atau
di luar ruangan pada hampir semua kayu daun yang mempertahankan
kulit untuk beberapa tahun. Ketika shiitake yang
dibudidayakan di luar ruangan pada log dalam naungan dikelola
lingkungan, praktek pertanian hutan dimulai.