agriculture and industry in order t

agriculture and industry in order that the country not become overly dependent on the
importation of food – a particularly crucial consideration in any future war.
The Anti-Corn Law League, established in 1838, firmly rejected such arguments. The
story of its lengthy but ultimately successful campaign, finally achieving the repeal of the
Corn Laws in 1846, has long been part of the prevailing narrative of British political and
economic history, marking a broader victory of liberal principles and the rise of Britain to
world eminence. The Anti-Corn Law League was well financed and efficiently run; it drew
from the well-rehearsed and sophisticated arguments of the classical economists. Moreover,
the league used many of the techniques of persuasion that came to characterize modern
political parties (torchlight rallies, coordinated newspaper articles and pamphlets, lecture
tours of noted speakers). Its central argument was that industrial development, so crucial
to Britain’s future, would be crippled by high food prices. All countries, not only Britain,
would benefit if tariff walls fell and each country were free to concentrate on what it did
best. For example, Britain’s cool, rainy climate was not ideal for grain production, whereas
the country’s factories could produce textiles, railroad equipment, and various other tools
of industrialization more efficiently than any other. Aided by its highly developed financial
services, Britain could become the “workshop of the world.”

Results (Indonesian) 2:

pertanian dan industri agar negara tidak menjadi terlalu tergantung pada
impor makanan -. pertimbangan terutama penting dalam perang masa depan
The Anti-Jagung Hukum League, didirikan pada tahun 1838, dengan tegas menolak argumen tersebut. The
kisah kampanye yang panjang tapi akhirnya sukses, akhirnya mencapai pencabutan
Undang-undang Gandum pada tahun 1846, telah lama menjadi bagian dari narasi yang berlaku dari politik dan British
sejarah ekonomi, menandai kemenangan yang lebih luas dari prinsip-prinsip liberal dan kebangkitan Inggris untuk
dunia keunggulan. Anti-Jagung Hukum League dibiayai dengan baik dan efisien menjalankan; itu menarik
dari argumen terlatih dan canggih dari para ekonom klasik. Selain itu,
liga digunakan banyak teknik persuasi yang datang untuk mengkarakterisasi yang modern
partai politik (reli obor, terkoordinasi artikel surat kabar dan pamflet, kuliah
tur dari speaker mencatat). Argumen yang berada di pusat adalah bahwa pembangunan industri, sangat penting
untuk masa depan Inggris, akan lumpuh oleh harga pangan yang tinggi. Semua negara, tidak hanya Inggris,
akan menguntungkan jika dinding tarif jatuh dan masing-masing negara bebas untuk berkonsentrasi pada apa itu
yang terbaik. Misalnya, iklim yang sejuk, hujan Inggris tidak ideal untuk produksi biji-bijian, sedangkan
pabrik di negara itu bisa memproduksi tekstil, peralatan kereta api, dan berbagai alat lainnya
industrialisasi lebih efisien dari yang lain. Dibantu oleh keuangan sangat berkembang
jasa, Inggris bisa menjadi "bengkel dunia."