Post-colonial trajectories of land

Post-colonial trajectories of land control in the teak forest
Suharto came to power in Indonesia in 1966 and established what he called the ‘New
Order’ regime, under which he ruled until 1998. During his 32 years of authoritarian rule, the nature of governance, of international and national political economy, and
the politics of forestry worldwide and within Indonesia changed in multiple ways
(Robison 1986, Dauvergne 1997, Barr 1998, Brown 1999, Robison and Hadiz 2004,
Barr et al. 2010)

Results (Indonesian) 1:

Pasca kolonial lintasan kontrol tanah di hutan jatiSoeharto berkuasa di Indonesia pada tahun 1966 dan membentuk apa yang disebut ' baruUrutan ' rezim, di mana ia berkuasa hingga tahun 1998. Selama 32 tahun pemerintahan otoriter, sifat pemerintahan, ekonomi politik nasional dan internasional, danpolitik kehutanan di seluruh dunia dan di Indonesia berubah dalam beberapa cara(Robison 1986, Dauvergne 1997, Barr 1998, coklat 1999, Robison dan Hadiz tahun 2004,Barr et al. 2010)

Results (Indonesian) 2:

Lintasan pasca-kolonial penguasaan tanah di hutan jati
Suharto berkuasa di Indonesia pada tahun 1966 dan mendirikan apa yang disebut 'Baru
rezim Orde', di mana ia memerintah sampai tahun 1998. Selama 32 tahun masa pemerintahan otoriter, sifat pemerintahan , ekonomi politik nasional dan internasional, dan
politik kehutanan di seluruh dunia dan di Indonesia berubah dalam beberapa cara
(Robison 1986, Dauvergne 1997, Barr 1998, Brown 1999, Robison dan Hadiz 2004,
Barr et al. 2010)