A new emotional cult of the child w

A new emotional cult of the child was more civil than aristocratic. It was followed in boys the inevitable attending high school (including its new, bourgeois interest in "realities" beyond classical languages appropriate varieties), which became the classic public school.

Results (Indonesian) 1:

Kultus emosional baru anak adalah lebih sipil daripada aristokrat. Hal ini diikuti anak laki-laki tak terelakkan menghadiri sekolah tinggi (termasuk minatnya baru, borjuis "realitas" melampaui bahasa-bahasa klasik sesuai varietas), yang menjadi sekolah umum klasik.

Results (Indonesian) 2:

Sebuah kultus emosional baru anak itu lebih sipil dari aristokrat. Hal ini diikuti anak laki-laki yang tak terelakkan menghadiri sekolah tinggi (termasuk baru, bunga borjuis di "realitas" di luar bahasa klasik varietas yang sesuai), yang menjadi sekolah umum klasik.