Not only does the fungal species or

Not only does the fungal species or genotype determine
the efficiency of the ameliorative effect, but it is also influenced
by abiotic factors, most important of which is the
metal concentration of the rooting substrate. Jones and
Hutchinson (1986) found that colonisation by Laccaria
proxima or Lactarius hibbardae alleviated Ni toxicity in
Betula papyrifera seedlings at 32 mM Ni but not at 64 mM.
Similar results were found in mycorrhizal Norway spruce
seedlings for Cd (Jentschke et al. 1999). A fungus can only
increase the tolerance of its host, if fungal tolerance exceeds
that of the host plant.

Results (Indonesian) 1:

tidak hanya spesies jamur atau genotipe menentukan
efisiensi efek bersifat memperbaiki, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor abiotik
, yang terpenting adalah konsentrasi logam
substrat perakaran. jones dan
hutchinson (1986) menemukan bahwa kolonisasi oleh Laccaria
proxima atau Lactarius hibbardae meringankan toksisitas ni di
bibit papyrifera betula pada 32 mm ni tetapi tidak pada 64 mm.
Hasil serupa ditemukan pada mikoriza norway cemara
bibit untuk cd (jentschke et al. 1999). jamur hanya
dapat meningkatkan toleransi inangnya, jika toleransi jamur melebihi
bahwa tanaman inang.

Results (Indonesian) 2:

Tidak hanya spesies jamur atau genotipe menentukan
efisiensi efek ameliorative, tetapi juga dipengaruhi
oleh faktor abiotik, paling penting adalah
logam konsentrasi substrat rooting. Jones dan
Hutchinson (1986) menemukan bahwa kolonisasi oleh Laccaria
proxima atau Lactarius hibbardae Ni toksisitas dalam dikurangi
Betula papyrifera bibit di 32 mM Ni tetapi tidak pada 64 mM.
Serupa hasil yang ditemukan di mikoriza spruce Norwegia
bibit untuk Cd (Jentschke et al. 1999). Jamur hanya dapat
meningkatkan toleransi asal-usulnya, jika melebihi toleransi jamur
yang tanaman inang.