Our Butkara ruins were a magical pl

Our Butkara ruins were a magical place to play hide and seek. Once some foreign archaeologists
arrived to do some work there and told us that in times gone by it was a place of pilgrimage, full of
beautiful temples domed with gold where Buddhist kings lay buried. My father wrote a poem, ‘The
Relics of Butkara’, which summed up perfectly how temple and mosque could exist side by side:
‘When the voice of truth rises from the minarets,/ The Buddha smiles,/ And the broken chain of
history reconnects

Results (Indonesian) 1:

Reruntuhan butkara kami adalah sebuah tempat magis untuk bermain petak umpet. setelah beberapa arkeolog asing
tiba untuk melakukan beberapa pekerjaan di sana dan mengatakan kepada kami bahwa di masa berlalu itu adalah tempat ziarah, penuh
candi indah kubah emas di mana raja-raja Buddha terkubur. ayah saya menulis sebuah puisi, 'the
peninggalan butkara', yang menyimpulkan sempurna bagaimana kuil dan masjid bisa hidup berdampingan:
'Ketika suara kebenaran naik dari menara, / buddha tersenyum, / dan rantai rusak dari
menghubungkan sejarah

Results (Indonesian) 2:

Reruntuhan Butkara kami adalah tempat yang magis untuk bermain petak umpet. Sekali beberapa arkeolog asing
tiba untuk melakukan beberapa pekerjaan di sana dan mengatakan kepada kita bahwa pada masa berlalu itu adalah tempat ziarah, penuh
kubah kuil-kuil indah dengan emas yang mana Raja-raja Buddha berbaring dikubur. Ayah saya menulis sebuah puisi, '
relik Butkara', yang disimpulkan sempurna bagaimana Kuil dan Masjid bisa eksis berdampingan:
' Ketika suara kebenaran naik dari menara, / Buddha tersenyum, / dan patah rantai
sejarah reconnects