An adolescent who has accepted hims

An adolescent who has accepted himself or herself can be aware of desires and feelings that might otherwise be denied or distorted. Adolescents who like themselves can let others get close enough to see them as they really are.
(whether out of fear, laziness, or self-hatred) has such distorted self-perceptions that it is unlikely he or she can contribute fully w a relationship with someone else.' (p. 318)
Intimacy with Others
Self-disclosure is important to intimacy. Adolescents who arc intimates share their thoughts and feelings with each other (Orlofsky, Marcia, & Lesser, 1973; Schiedel & Marcia, 1985). Not everything they share is personal (often it's just gossip), but much of it is.

Results (Indonesian) 2:

Seorang remaja yang telah menerima dirinya dapat menyadari keinginan dan perasaan yang mungkin akan ditolak atau terdistorsi. Remaja yang suka diri mereka dapat membiarkan orang lain mendapatkan cukup dekat untuk melihat mereka karena mereka benar-benar.
(Apakah karena takut, kemalasan, atau membenci diri sendiri) telah seperti terdistorsi persepsi diri bahwa tidak mungkin ia dapat berkontribusi sepenuhnya wa hubungan dengan orang lain.' (p. 318)
Keintiman dengan Lainnya
Self-pengungkapan penting untuk keintiman. Remaja yang busur karib berbagi pikiran dan perasaan mereka satu sama lain (Orlofsky, Marcia, & Lesser, 1973; SCHIEDEL & Marcia, 1985). Tidak segala sesuatu yang mereka berbagi adalah pribadi (sering itu hanya gosip), tetapi jauh dari itu.